Arzeti Bilbina Temui Keluarga Pasien Ginjal Akut dan Akan Minta Penjelasan Menkes
Arzeti Bilbina melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk memastikan kasus gangguan ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Anggota komisi IX DPR RI dapil Jatim 1, Arzeti Bilbina melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk memastikan kasus gangguan ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) di Surabaya.
Saat kunjungan, Jumat (21/10/2022), Arzeti mendapatkan laporan dari pihak RSUD Dr.Soetomo Surabaya dalam kurun waktu 2 bulan ini sudah ada 14 pasien yang sudah ditangani pihak RS, 1 diantaranya saat ini sedang dalam perawatan intensif, dan 1 lagi pasien ada indikasi serta terdapat kecurigaan mengalami hal yang serupa.
Di tengah-tengah diskusi pada kesempatan kunjungannya, Arzeti Bilbina mendapat keluhan dari pihak RS bahwa semua RS sedang menunggu format yang pasti dari kemenkes.
"Saat ini kemenkes sedang mengumpulkan data/surveilens dari seluruh RS se-Indonesia, kesimpulan seperti apa ini yang sedang kami tunggu, semua Rumah Sakitpun juga menunggu hal yang sama," ungkap Dr. Mouli, Kabid Yanmed RSUD dr. Soetomo Surabaya.
"Kasus gangguan ginjal akut ini kan sudah ada sejak Januari 2022. Saya cermati, baru kemarin ada surat edaran dari Kemenkes untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup bagi anak-anak. Terkesan tidak ada langkah-langkah antisipatif. Apalagi sudah ada korban sebanyak 99 anak. Bukan hal main-main karena menyangkut 99 nyawa anak-anak. Saya kira kita perlu bersama-aama mencari kejelasan tentang hal ini," jelas Arzeti.
Perlu diketahui, hingga selasa 18 Oktober 2022, sebanyak 206 kasus gangguan ginjal akut pada anak terjadi di 20 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen dari seluruh kasus. Peningkatan tajam terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober ini.
Pada kesempatan yang sama, Arzeti Bilbina menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi respon cepat dr. Erwin Aksa selaku kepala dinas kesehatan provinsi Jawa timur dalam menangani segala macam kasus penyakit darurat dan pasien emergency.
Hal serupa juga dilakukan oleh pihak RSUD dr. Soetomo Surabaya sangat sigap dan tanggap dalam menangani kasus gangguan ginjal akut (GgGAPA) ini.
Bagi Arzeti selaku anggota DPR RI komisi IX dapil Surabaya Sidoarjo ini, mengungkapkan bahwa sebagai instansi kesehatan tanggap darurat yang menjadi rumah sakit rujukan ini memang harus segera mendapatkan intervensi dari pemerintah untuk memastikan pelayanan kesehatan pada fasilitas itu berjalan optimal.
"Kondisi sementara saat ini pihak RS masih mampu menerima rujukan, namun bilamana arusnya terlalu besar maka RS rujukan ini harus mendapatkan suport." ujar Dr. Mouli.
Sebagai pelayan masyarakat di dapilnya, Arzeti menemui orang tua pasien di RSUD dr Soetomo Surabaya. Tangisan pecah dialami oleh kedua orang tua pasien saat ditemui, kekhawatiran akan keselamatan putranya menjadi harapan besar merejt, terutama bagi orang tua pasien asal Pasuruan ini.
Arzeti Bilbina menyatakan, Komisi IX DPR RI akan memanggil dan meminta penjelasan Kemenkes terkait hal ini.
"Kemenkes harus menjelaskan secara terang benderang tentang kasus ini dan langkah pencegahannya," katanya.