Daya Kritis Masyarakat Adat Dinilai Cukup Baik, Ini Hasil Sidang Komisi B Program Kerja AMAN
Hasil-hasil rekomendasi dari sarasehan diperjuangkan oleh peserta kongres yang mengikuti 24 topik sarasehan
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUNNEWS.COM, SENTANI - Wakil Sekretaris Steering Committee (SC) Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI, Mahir Takaka menilai daya kritis Masyarakat Adat atau peserta berkembang cukup baik.
Mahir menjelaskan isu yang selama ini dirangkum dalam berbagai data-data dan program Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mulai dari isu dari internasional, regional, daerah, hingga ke kampung-kampung oleh panitia SC dalam dokumen draft kerja juga sekitar 95 persen sudah sesuai.
Baca juga: KMAN VI Terpusat di Stadion Barnabas Youwe, UMKM dari Lombok Utara Raih Omzet Rp 2 Juta Sehari
Namun dengan adanya kritikan, masukan dan saran dari peserta sidang komisi ini cukup membantu.
Hasil-hasil rekomendasi dari sarasehan diperjuangkan oleh peserta kongres yang mengikuti 24 topik sarasehan juga dipastikan terakomodir dalam program kerja untuk lima tahun kedepan.
Menurutnya ada empat program isu utama dalam Sidang Komisi B Program Kerja mulai dari Politik, Hukum dan HAM, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi.
"Kami melihat bahwa isu yang sangat strategis seperti pada isu Papua, pulau-pulau kecil yang di huni Masyarakat Adat yang hampir punah, dan penyandang disabilitas, masuk dalam program kerja,"ujarnya kepada Tribun-Papua.com di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Distrik Sentani, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Cerita Yolanda Enok, Pelajar SMK Sentani Tak Malu Jadi Relawan Kebersihan di KMAN VI
Sementara isu Literasi Masyarakat Adat yang juga diusulkan, katanya, adalah program yang sudah lama tapi sampai sekarang masih dalam proses-proses mengumpulkan ide gagasan, isu ini kemudian di suarakan kembali dalam sidang komisi ini.
"Setelah sidang pleno untuk forum, tata tertib sidang, agenda kongres, pembagian komisi, pleno V akan membahas hasil sidang komisi,"jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Sidang, Aco Bahri dari Komunitas Adolang, Majene Sulawesi Barat mengatakan beberapa program yang tertuang didalam draft Program Kerja ada yang mengalami perubahan.
Baca juga: Saat Peserta KMAN VI Papua Saling Menyanyikan Lagu Adat saat Istirahat Sidang Pleno
"Kami harap peserta yang telah mengikuti pleno sidang ini benar-benae memperjuangkan yang sudah disepakati, program yang didorong sekolah adat ada di setiap komunitas, dan kekhususan untuk disabilitas,"ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.