Cerita Nelayan Natuna Tersingkir Kapal Ikan Asing, Kini Melaut di Perairan Malaysia hingga Brunei
Banyaknya kapal-kapal ikan asing ini, terutama Vietnam di wilayah utara itu berakibat nelayan Indonesia menyingkir dari sana
Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Hendri mengungkap, nasib nelayan Natuna yang harus tersingkir kapal-kapal ikan asing khususnya kapal ikan Vietnam.
Nelayan Natuna, kata dia, selalu menangkap ikan dengan menggunakan pancing di grey area antara Indonesia dengan Vietnam.
Namun, dalam tiga hingga dua tahun belakang ini kapal-kapal ikan asing tersebut kini semakin banyak.
Hal tersebut diungkapkannya dalam Press Briefing bertajuk Analisis Keamanan Maritim dan Ancaman IUU Fishing yang digelar Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) secara daring pada Senin (31/10/2022).
"Akibat semakin banyaknya kapal-kapal ikan asing ini, terutama Vietnam di wilayah utara itu berakibat nelayan kita menyingkir dari sana. Banyak nelayan-nelayan kita sekarang ini bahkan masuk ke wilayah Malaysia," kata Hendri.
Baca juga: Bantu Produktivitas Nelayan, Erick Thohir Gencarkan Pelaksanaan Program Solar Untuk Koperasi
Terakhir, kata dia, pada 7 September lalu ada nelayan Indonesia yang ditangkap di Perairan Malaysia.
Bahkan, kata dia, sampai saat ini nelayan Indonesia tersebut masih ditahan di sana.
"Ini adalah dampak dari semakin hancurnya ekosistem laut kita penggunaan trawl oleh kapal ikan asing ini, terutama oleh kapal Vietnam dan kapal China," kata dia.
Ia juga mengungkapkan kondisi wilayah-wilayah yang selama ini menjadi tempat nelayan Natuna memancing.
Menurutnya, terumbu karang atau fishing ground di wilayah-wilayah tersebut kini hancur dan ikan-ikan di sana habis semua.
"Jadi mau tidak mau sekarang ini nelayan Natuna jauh-jauh menangkap ikan sekarang masuk ke wilayah Brunei maupun ke wilayah Serawak dan Kuching. Di sanalah sekarang nelayan Natuna menangkap ikan," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.