Terjepit Mesin Press Triplek, Pelajar Magang Meninggal Setelah Menjalani Perawatan Medis
Firmansyah, siswa SMKN 1 Muaro Jambi yang terjepit mesin hoot press di PT SGS Desa Sarang Burung, Kecamatan Jambi Luar Kota, meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SENGETI - Firmansyah, siswa SMKN 1 Muaro Jambi yang terjepit mesin hoot press di PT SGS Desa Sarang Burung, Kecamatan Jambi Luar Kota, meninggal dunia.
Firmansyah yang berstatus siswa magang itu meninggal di IGD RSUD Raden Mattaher Jambi, Senin (31/10/2022) sekitar pukul 20.51 WIB setelah beberapa jam menjalani perawatan medis.
Baca juga: Misteri Kematian Pelajar Magang Terungkap, Dibunuh Pemilik Pondok Gara-gara Uang Makan Rp 1,5 Juta
Setelah dinyatakan meninggal oleh tim medis, jenazah Firmansyah dibawa ke rumah duka.
Kapolres Muaro Jambi melalui Kapolsek Jaluko AKP Rody Hambali membenarkan Firmansyah telah menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan medis di RSUD Raden Mattaher Jambi.
"Korban meninggal di IGD," katanya.
Kapolsek AKP Rody Hambali mengatakan pelajar SMKN 1 Muaro Jambi itu mengalami kecelakaan kerja terjepit mesin hot press atau mesin press triplek.
Saat itu, kata AKP Rody Hambali, korban bersama pihak maintenance mesin sedang memperbaiki mesin hot press 23.
Saat monitor tersebut sedang diperbaiki, tanpa disadari mesin Hot Fress 23 bergerak sendiri dan korban pada saat itu sedang berada di bawah mesin.
Seketika badan korban beserta kepala terjepit ke bawah.
Baca juga: Rekan Kerja Tewas Tergilas Mesin Mixer Pabrik, Pekerja Bantah Klaim Standar Keselamatan SPC Group
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian muka lebam hitam karena panas mesin, kedua mata bengkak merah, bagian punggung, kaki dan dada luka lecet.
"Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit," kata AKP Rody Hambali.
Peristiwa kecelakaan kerja siswa magang ini sempat membuat heboh pekerja dan aktivitas terpaksa dihentikan sementara.
Video terjepitnya siswa SMKN 1 Muaro Jambi ini menyebar luas di beberapa group WhatsApp.
Dalam video tersebut semua karyawan terlihat panik.