Terowongan Bawah Laut Sepanjang 1 Km Jadi Akses Utama Masuk ke IKN Nusantara
Terowongan bawah laut itu persisnya di pertemuan teluk Balikpapan dan Sungai Sepaku yang memiliki kedalaman hingga 40 meter.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN – Ibukota Negara Nusantara (IKN) akan dibangun menjadi kota modern penuh dengan fasilitas berstandar internasional.
Antara lain yakni jalur transportasi darat berupa jalan tol dan jalur arteri superlebar. Salah satu ikonnya adalah jalur tol berupa terowongan di dalam laut atau immersed tunnel sepanjang 1,2 kilometer. jalur darat maupun laut.
Terowongan bawah laut itu persisnya di pertemuan Teluk Balikpapan dan Sungai Sepaku yang memiliki kedalaman hingga 40 meter.
Baca juga: Kepindahan IKN Dinilai Bisa Memperbesar Potensi Bisnis Properti di Balikpapan
Terowongan bawah laut itu berada di dekat Kawasan Inti Pemerintahan Pusat (KIPP).
"Tunnel itu di Sungai teluk dan diujung Sungai Sepaku. Teluk itu masuk ke sungai kan, nah disitu," ucap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur, Junaidi.
Dikonfirmasi TribunKaltim.co, posisi terowongan akan dipasang menempel dengan dasar sungai di kedalaman 40 meter di bagian tengah.
Terowongan yang direncanakan berbentuk trapesium tersebut, kata Junaidi, dirancang memiliki lebar 22 meter yang dibagi ke dalam dua lajur.
"Iya, untuk dua lajur. Mungkin nanti kita gunakan lagi untuk saluran pipa dan digabung juga dengan kereta," imbuhnya.
Baca juga: Indra Karya Garap Infrastruktur Dasar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di IKN Nusantara
Junaidi menuturkan, posisi tunnel ini berada di dasar sungai. Sehingga untuk pembangunannya, akan lebih dahulu menggali dasar.
Dari galian itu, lanjut dia, dibentuk selayak parit seukuran panel terowongan sebagai titik dudukan.
"Nanti per panel, per blok masuk. Selanjutnya pakai sistem pompa, nanti dibuka pelan-pelan. Dikunci, terus masuk lagi. Begitu terus," ungkap Junaidi.
Ia mengakui, membangun immersed tunnel ini mengandung kerumitan tersendiri. Namun jika selesai, dia menggadang-gadang akan menjadi yang pertama di Indonesia.
"Cuma kan kita yang perlu dibahayai itu apa. Menarik ini, karena ini kan pertama di Indonesia dan langsung tembus KIPP," ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.