Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Viral Trotoar Halangi Akses Masuk SD di Depok: Penjelasan Pemkot hingga Respons Ridwan Kamil

Berikut informasi viral video pembangunan trotoar yang menghalangi akses keluar masuk SDN Pondok Cina 1, Jalan Margonda, Kota Depok.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Fakta Viral Trotoar Halangi Akses Masuk SD di Depok: Penjelasan Pemkot hingga Respons Ridwan Kamil
Instagram.com/depok24jam/
Tangkap layar viral video pembanunan trotoar yang halangi akses masuk SDN Pondok Cina 1, Jalan Margonda, Kota Depok. Berikut fakta-faktanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Video pembangunan trotoar yang menghalangi akses keluar masuk SDN Pondok Cina 1, Jalan Margonda, Kota Depok, viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @depok24jam.

Pada awal rekaman memperlihatkan trotoar yang baru selesai dibangun.

Namun disayangkan, trotoar tersebut menghalangi akses keluar masuk SDN Pondok Cina 1.

"Ya allah jalanan ke sekolah aja ditutup, gimana coba ini, anak-anak mau masuk ke sekolah. Separah inikah? sekolah sampai diginiin.

Masya allah, ini sekolah loh masih berjalan. Masak jalanannya ditutup. Dalam semalem loh ini," kata si perekam.

Baca juga: Viral Cerita Anak SD di Palempang Pergi dari Rumah, Tinggalkan Pesan: Bunda Makasih Uda Besarin Aku

Pada video lain, terlihat para murid tampak kesulitan saat memasuki sekolahnya.

Berita Rekomendasi

Mereka harus dibantu orang dewasa lantaran gerbang utama sekolah tertutup trotoar.

Ditambah lagi permukaan trotoar jadi jauh lebih tinggi dibandingkan lahan SDN Pondok China 1.

Hingga Kamis (10/11/2022), video yang diunggah @depok24jam sudah ditonton lebih dari 13 ribu kali.

Warganet juga beramai-ramai menyampaikan tanggapannya.

Termasuk mempertanyakan perencanaan pembangunan trotoar tersebut.

Belakangan selain masalah trotoar, beredar informasi para siswa SDN Pondok Cina 1 sudah dipindahkan ke tempat lain.

Hal tersebut dikarenakan ada rencana sekolah mereka akan dialihfungsikan menjadi Masjid Raya.

Baca juga: Kemenag dan Pemkot Depok Gelar Pelayanan SP2 kepada Penggarap Lahan UIII Terase I

Penjelasan Pemkot Depok

Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianthy memberikan penjelasannya.

Ia menegaskan, pembangunan trotoar tidak ada kesalahan dan sudah sesuai dengan rencana awal milik Pemkot Depok.

"Pengerjaan trotoar sudah sesuai dengan arahan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok bahwa ada rencana pembangunan Masjid Raya, itu bukan rencana pribadi saya melainkan rencana Pemkot Depok," kata Citra, dikutip dari TribunnnewsDepok.com.

Citra melanjutkan, sebelum dibangun trotoar, Pemkot Depok sudah melakukan pertemuan dengan pihak terkait, termasuk orangtua siswa.

Untuk sementara sebagai solusi, pekerja Dinas PUPR Kota Depok di lapangan sudah membuat akses masuk ke SDN Pondok Cina 1 pada Rabu (9/11/2022) kemarin.

Dari arah trotoar, akses tangga dibuat di sisi kiri, adapun sisi kanan adalah jalan semen menurun.

Tak ada lagi kegiatan belajar mengajar

Tulisan protes dari orang tua terhadap pembangunan trotoar yang mengambil hak siswa SDN Pondok Cina 1, Beji, Kota Depok, Rabu (9/11/2022).
Tulisan protes dari orang tua terhadap pembangunan trotoar yang mengambil hak siswa SDN Pondok Cina 1, Beji, Kota Depok, Rabu (9/11/2022). (TribunnewsDepok.com/Cahya Nugraha)

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Disdik Kota Depok, Wawang Buang mengatakan, seharusnya di SDN Pondok Cina 1 sudah tidak ada lagi kegiatan belajar mengajar.

Per 4 November 2022, para siswa sudah dipindahkan ke SDN Pondok Cina 5 dan SDN Pondok Cina 3.

Baca juga: BPOM Sita Puluhan Drum Bahan Baku Obat di Depok, Kandungan EG dan DEG Hampir 100 persen

"Kami sudah melayangkan surat ini ke orangtua siswa, bahwa proses belajar anak-anak sesuai dengan surat edaran," ucap Wawang, dikutip dari TribunnnewsDepok.com.

Dalam surat edaran juga memuat informasi soal rencana alih fungsi lahan sekolah untuk dijadikan Masjid Raya.

Namun faktanya dilapangan, rencana ini menuai polemik karena ada orangtua murid yang protes.

Ada dari mereka membentangkan spanduk di lingkungan sekolah.

Kata perwakilan orang tua murid

Seorang perwakilan orang tua murid, Eci Tuasikal membenarkan, telah ada pertemuan dengan Disdik, lurah, RT dan RW pada 26 Agustus 2022 lalu.

Dalam kesempatan itu, membahas perihal pemindahan SDN Pondok Cina 1. Akan tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai.

"Kami pada saat itu belum sepakat terkait dengan penggusuran sekolah ini karena belum ada pembangunan sekolah sebagai solusi siswa nantinya," ujar Eci.

Eci melanjutkan, setelah tanggal 26 Agustus 2022, tidak ada lagi ada pertemuan.

Baca juga: 5 Fakta KDRT di Cinere Depok yang Viral: Motif Dipicu Utang Bank hingga Pelaku Terancam 5 Tahun Bui

Orangtua siswa memasang banner penolakkan punggusuran SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok pada Rabu (9/11/2022).
Orangtua siswa memasang banner penolakkan punggusuran SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok pada Rabu (9/11/2022). (Kompas.com/M Chaerul Halim)

Namun secara tiba-tiba muncul surat edaran yang menyatakan pemindahaan SDN Pondok Cina 1.

"Mereka justru berjalan sendiri dan muncul surat yang memberitahukan untuk kami diliburkan dan sarana prasanaa akan dipindahkan ke SDN Pondok Cina 5," ungkap Eci, dikutip dari TribunnnewsDepok.com.

Eci menegaskan, pada prinsipnya para orangtua tidak menolak adanya rencana alih fungsi lahan sekolah jadi masjid.

Pihak orangtua berharap ada langkah jelas terkait nasib anak-anaknya.

"Kami hanya minta supaya duduk bareng dulu untuk diskusi menyelesaikan persoalan ini," tutup Eci.

Respons Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan responsnya terkait polemik SDN Pondok Cina 1.

Pertama ia mengomentari pembangunan trotoar yang menutup akses sekolah.

"Setiap jalur pedestrian ketemu akses masuk, ga boleh ada kanstin. Dan harus dibikin ramp miring dari aspal. Agar motor, mobil bisa masuk," kata Kang Emil lewat akun Instagram pribadinya.

Baca juga: Ayah yang Bantai Istri dan Anak di Depok Merasa Tidak Dihargai, Tak Terima Korban Minta Cerai

Kedua Kang Emil menyinggung perihal rencana alihfungsi SDN Pondok Cina 1 jadi Masjid Raya Margonda.

Ia meminta, semua kebijakan yang akan diambil tidak mengobarkan masa depan para murid.

"Pemda Kota Depok melalui Dinas Pendidikan Kota Depok tentu akan mengambil solusi terbaik.

Aspirasi dari orangtua siswa atau komite sekolah supaya didengar untuk diambil solusi yang terbaik buat siswa," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)( Tribundepok.com/Cahya Nugraha)(Kompas.com/Dendi Ramdhani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas