Masjid Sheikh Zayed Solo Diresmikan, Kemenag: Akan Jadi Contoh Tata Kelola Masjid yang Profesional
Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan Masjid Sheikh Zayed Solo diharapkan menjadi contoh masjid dengan tata kelola yang profesional.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Awal mula pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed dimulai pada tanggal 6 Maret 2021.
Hal itu ditandai dengan acara peletakan batu pertama atau ground breaking oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta sejumlah perwakilan Abu Dhabi.
Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed ini menghabiskan waktu 1 tahun 8 bulan hingga kini diresmikan.
Miniatur Masjid di Abu Dhabi
Dikutip dari surakarta.go.id, Masjid Raya Sheikh Zayed yang ada di Kota Surakarta ini merupakan miniatur dari Masjid Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi, UEA.
Dibangunnya Masjid ini merupakan rencana Pemerintahan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendirikan replika Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Kota Solo.
Hal itu adalah permintaan Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.
Ia menginginkan pembangunan masjid ini dibuat mirip dengan yang ada di Abu Dhabi.
Sehingga pemilihan material dan bahan bangunan tidak boleh sembarangan.
Marmer yang digunakan, didatangkan langsung dari Italia.
Masjid Sheikh Zayed Solo disebut mampu menampung 10.000 jemaah.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, M Alvian Fakka)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.