Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Santri di Kuningan Tewas Diduga Dikeroyok Senior, Sekujur Tubuh Korban Penuh Lebam

Santri berinisial VN atau Opik (15) tewas diduga karena dikeroyok oleh senior di pondok pesantren di Kuningan, Jawa Barat, Minggu (20/11/2022).

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Santri di Kuningan Tewas Diduga Dikeroyok Senior, Sekujur Tubuh Korban Penuh Lebam
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. Santri berinisial VN atau Opik (15) tewas diduga karena dikeroyok oleh senior di pondok pesantren di Kuningan, Jawa Barat, Minggu (20/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang santri berinisial VN atau Opik (15) dari sebuah pondok pesantren di Kuningan, Jawa barat tewas setelah diduga dikeroyok seniornya pada Minggu (20/11/2022).

Dilansir Tribun Jabar, santri tersebut meninggal sekira pukul 21.00 WIB.

Santri tersebut diduga dikeroyok oleh dua seniornya dan sempat dilarikan ke klinik setempat.

VN disebut masih duduk di kelas 2 MTS pondok pesantren.

Adapun informasi dugaan pengeroyokan ini disampaikan oleh warga setempat, Dede (41).

"Soal informasi ada santri meninggal benar. Tapi gak tahu akibatnya, hanya selentingan korban akibat penganiayaan kakak kelasnya," jelasnya pada Senin (21/11/2022).

Baca juga: Nenek Korban Penganiayaan 6 Pelajar di Tapanuli Selatan Diserahkan ke Dinsos, Kapolres Sempat Suapi

Terpisah, warga lain bernama Tedi (35) mengungkapkan buntut meninggalnya VN, banyak mobil polisi berdatangan ke lokasi pondok pesantren.

Berita Rekomendasi

"Iya semalam, banyak mobil polisi lewat. Pas saya ikuti ke lingkungan ponpes tersebut," ceritanya.

Tuntutan Keluarga Korban

Kerabat korban, Suhanan (42), mengharapkan tewasnya Opik tersebut menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan dalam hal ini pondok pesantren.

Tuntutan ini bukan tanpa alasan karena saat penyerahan jenazah Opik, pihak pondok pesantren tidak ada perwakilan.

"Terlepas dengan kejadian kematian anak kami, kami hanya ingin pertanggungjawaban dari pihak yaayasan atau lembaga pendidikan ponpes," ujarnya.

Baca juga: Polisi di Medan Jadi Dalang Penganiayaan Tahanan hingga Tewas, Kini Dituntut 8 Tahun Penjara

Sementara, kata Suhanan, jasad korban telah ditangani oleh petugas kepolisian dan medis dari RSUD 45 Kuningan.

"Ya, kejadian kematian korban. Ini sudah dilakukan pemeriksaan sebab kematian bagaimana karena tim medis dengan petugas kepolisian juga telah melakukan autopsi jasad korban," jelasnya.

Kemudian, autopsi terhadap jenazah Opik telah dilakukan dan ditemukan luka lebam.

Adapun luka lebam tersebut berada di bagian punggung dan dada korban.

"Dugaan jelas penganiayaan, tapi gak tahu bisa mengalami luka itu akibat benturan atau pukulan," kata Suhanan.

Terpisah, Kapolsek Kadigede, Kuningan AKP M Faisal menjelaskan kasus tewasnya santri ini telah ditangani oleh Satreskrim Polres Kuningan.

"Mengenai kejadian di lingkungan pondok pesantren itu semua sudah menjadi penanganan Satuan Reskrim Polres Kuningan," tegasnya.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan secara resmi dari kepolisian terkait penyebab tewasnya santri tersebut.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Ahmad Ripai)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas