UPDATE Pukul 18.00 WIB, Korban Meninggal Gempa Bumi Cianjur Jadi 61 Orang
Korban meninggal dunia gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat bertambah menjadi 61 orang, Senin (21/11/2022).
Editor: Wahyu Aji
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono melalui siaran tertulisnya.
Gempabumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar). Garut dan Sukabumi IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Baca juga: Gempa Susulan Masih Terjadi di Cianjur, Warga Pilih Bertahan di Luar Rumah
"Hingga saat ini sudah ada laporan kerusakan bangunan seperti rumah dan toko juga dampak longsor di wilayah Cianjur yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4.0. Kemudian berdasarkan aplikasi Info BMKG, sampai 17.10 WIB, terjadi 41 gempa susulan di kawasan tersebut sejak gempa M5.6.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
6 rumah ibadah rusak
Enam unit rumah dan satu rumah ibadah yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak akibat terdampak gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Gempa Susulan Masih Terjadi di Cianjur, Warga Pilih Bertahan di Luar Rumah
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB rumah yang rusak akibat gempa itu yakni milik Rukmana (46) di RT 1/15 Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, lalu satu rumah di Kampung Pasir Muncang RT 1/1, Desa Cintaasih, Kecamatan Cipongkor.
Sementara di daerah Kampung Pamoyanan, RT 2/20, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, gempa tersebut menyebabkan kerusakan satu rumah milik Unang yang dihuni 4 jiwa, dan satu rumah ibadah.
Sedangkan di Kampung Cihampelas, RT 01/13, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas satu rumah milik Agus Amir Hamzah (47) juga rusak serta satu orang mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan.
"Kerusakan yang terlaporkan dari beberapa kecamatan itu akibat guncangan gempa Cianjur," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo saat dihubungi, Senin (21/11/2022).
Berdasarkan laporan personel di lapangan, kata dia, rata-rata kerusakan rumah tersebut ada di bagian atap dan dinding retak-retak.
Sementara untuk saat ini pihaknya masih terus mendata jumlah kerusakan dan kemungkinan adanya korban lain yang disebabkan akibat guncangan gempa Cianjur tersebut.