1.000 Prajurit TNI AD Dikerahkan Bantu Penanganan Gempa di Cianjur, Pelayanan Kesehatan Menyusul
Hingga Selasa pagi ini, tercatat sekira 1.000 prajurit TNI AD telah dikerahkan untuk membantu penanganan bencana gempa bumi yang berpusat di Cianjur.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Selasa (22/11/2022) pagi ini, tercatat sekira 1.000 prajurit TNI AD telah dikerahkan untuk membantu penanganan bencana gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Cianjur Jawa Barat sejak kejadian pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB kemarin.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan para prajurit TNI AD tersebut berasal dari satuan-satuan terdekat dengan lokasi terdampak gempa bumi.
Baca juga: Tangis Pilu Dinar Candy, Adiknya Hilang Usai Gempa Cianjur, Bagaimana Nasibnya?
Mereka di antaranya berasal dari Yonif Raider 300, Yonarmed-5, dan Kodim 0608 Cianjur.
"Sampai pagi ini sudah sekitar 1.000 orang prajurit dari satuan-satuan terdekat seperti Yonif Raider 300, Yonarmed-5 dan Kodim 0608 Cianjur yang digerakkan untuk membantu penanganan awal pasca gempa bumi," kata Hamim ketika dihubungi pada Selasa (22/11/2022).
Selain itu, TNI AD akan mengerahkan satuan pelayanan untuk membantu penanganan lanjutan pascagempa tersebut.
Satuan tersebut di antaranya satuan kesehatan, perbekalan dan angkutan (bekang), dan zeni.
"Hari ini akan digerakkan lagi satuan-satuan pelayanan untuk membantu penanganan lanjutan seperti kesehatan, dan untuk mendirikan dapur umum serta zeni," kata Hamim.
Terkini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan data terkini korban gempa bumi Cianjur telah bertambah menjadi 162 meninggal dunia.
Baca juga: Gempa Cianjur Karena Sesar Cimandiri: Karakteristiknya Belum Diketahui
Selain korban meninggal dunia, Emil juga menyebutkan ada 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.
"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam pukul 21.30 WIB.
Sebelumnya data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11/2022) pukul 19.34 WIB tercatat 62 orang meninggal dunia.
"Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang," ujar Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari.
Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang dan 79 orang lainnya luka-luka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.