Di Bawah Reruntuhan Rumah, Ibu Hamil 5 Bulan di Cugenang Terdengar Lirih Minta Pertolongan
Sang ibu, Ipah (47), pun terlihat harap-harap cemas dan wajahnya terlihat lelah dengan sorot mata yang nanar dan nada suara sedikit parau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Suara perempuan lirih lemas minta tolong didengar oleh tiga orang dari sebuah rumah yang ambruk di kawasan Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Suara lirih minta tolong tersebut diyakini berasa dari seorang ibu yang sedang mengandung lima bulan dan tertimpa reruntuhan rumah.
Hingga kini ibu yang belakangan diketahui bernama Indri Rahmawati (23) belum ditemukan keluarga.
Warga bersama dengan para relawan berjibaku mencari korban di atas reruntuhan rumah sejak pagi hingga sore hari ini, namun usaha warga dan relawan belum membuahkan hasil.
Indri masih belum ditemukan hingga Selasa (22/11/2022) malam.
Baca juga: Rumah Dua Lantai Runtuh Saat Ibu Muda yang Hamil 9 Bulan di Cianjur Ibadah Salat Sebelum Bersalin
Sang ibu, Ipah (47), pun terlihat harap-harap cemas. Wajahnya terlihat lelah dengan sorot mata yang nanar dan nada suara sedikit parau.
Ia mencoba menceritakan kronologi sampai anaknya hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Sebelum terjadi gempa, anaknya pamit pergi ke warung untuk membeli jajanan kuaci.
Namun jajanan tak didapat ia lantas pergi ke rumah kerabatnya.
"Dari rumah kerabatnya itu ia sudah pamit untuk pulang, saat berjalan pulang tersebut terjadi gempa dan semua rumah ambruk ke jalan," ujar ibu yang mengenakan daster ditemui di tenda pengungsian sore ini.
Ipah menduga saat terjadi gempa tersebut anaknya takut dan berteduh di sebuah rumah namun rumah tersebut ambruk.
"Ada yang melihat anak saya berteduh karena saat gempa terjadi gerimis juga," katanya.
Ipah mengatakan, suami anaknya sudah pulang dari Jakarta dan kini ikut mencari tak hanya di lokasi reruntuhan tapi juga mencari ke rumah sakit khawatir anaknya sudah dibawa ke rumah sakit.