Anak Kabur Tinggalkan Utang Ratusan Juta Rupiah, Sang Ibu Kini Menjual Ginjal untuk Melunasinya
Ibu tersebut telah dibawa ke kantor Dinsos P3A PMD Tuban untuk mengonsultasikan permasalahannya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Viral seorang ibu berinisial ER (59) mengumumkan menjual ginjalnya untuk melunasi utang anak keduanya yang mencapai ratusan juta rupiah.
Utang itu dibebankan kepada ER setelah anaknya kabur karena tak sanggung melunasi. Hingga kini si anak tak diketahui keberadaannya.
ER diketahui berasal dari Kecamatan Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Siasat Wanita Ini Dapatkan Rp 2,3 Miliar, Hasilnya Ratusan Mahasiswa Dikejar-kejar Penagih Pinjol
Ia mengumumkan menjual ginjalnya di tepi jalan Basuki Rahmat, Tuban, Jawa Timur, menggunakan poster berukuran besar dengan tulisan "Dijual Ginjal" disertai nomor telepon.
"Betul saya mau jual ginjal," kata ER yang kini telah dibawa ke kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban.
ER yang kini berstatus janda itu menceritakan, alasan menjual ginjal karena terlilit banyak utang yang dilakukan oleh anak keduanya.
Anak keduanya yang berusia 31 tahun melakukan pinjaman online (pinjol) puluhan juta.
Baca juga: Dua Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Kabupaten Tuban, Dua ABK Masih Hilang
Lalu kembali meminjam utang sekitar Rp 50 juta melalui program kredit usaha rakyat (KUR) dengan jaminan BPKB sepeda motor, pinjam di koperasi dan lainnya.
Pinjaman uang digunakan untuk bisnis investasi, yang akhirnya tidak mampu mengembalikan utang yang kian menumpuk selama lebih dari setahun.
"Anak saya yang utang kurang lebih total Rp 200 juta, sudah setahun lebih tidak membayar," ungkap janda tiga anak tersebut.
ER yang bekerja sebagai penjual gorengan itu mengungkap, jika anak laki-laki kabur dari rumah karena tidak bisa membayar utang dan bunganya.
Hingga akhirnya, orang tua harus menanggung semua utang ketika ada petugas yang datang ke rumah untuk menagih.
Merasa putus asa, ER mengambil jalan pintas dimana si janda nekat menjual ginjal demi menutupi utang-utang anaknya.
Ia pun tahu kalau menjual ginjal dilarang oleh pemerintah maupun agama.
"Saya ditagih utang terus sampai datang di rumah. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta," keluhnya.
Kini ER telah dibawa ke kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban, untuk berkonsultasi terkait permasalahannya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Janda Tuban Jual Ginjal Demi Lunasi Utang Anak Rp 200 Juta, Sang Buah Hati Kabur: Saya Ditagih
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.