Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bau Menyengat Jadi Petunjuk Tim SAR Temukan Korban Tertimbun Longsor di Cipanas

Aroma tak sedap menjadi petunjuk bagi petugas yang mengoperasikan ekskavator untuk bergerak mencari jejak korban.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bau Menyengat Jadi Petunjuk Tim SAR Temukan Korban Tertimbun Longsor di Cipanas
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI
Tim gabungan TNI/Polri dengan alat berat mencari dan evakuasi korban Gempa Cianjur yang meninggal dunia, Rabu (23/11/2022). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Upaya evakuasi petugas terhadap para korban longsor di  Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur,  sangat terbantu oleh kemunculan bau menyengat di lokasi, Rabu (23/11/2022).

Aroma tak sedap itu menjadi petunjuk bagi petugas yang mengoperasikan ekskavator untuk bergerak mencari jejak korban.

Ekskavator kemudian fokus menggali material tanah longsor yang selain menutup akses jalan juga dikabarkan menimbun belasan orang yang sampai saat ini masih belum diketemukan.

Alhasil, satu orang jasad pria dewasa yang tertimbun material tanah longsor ditemukan.

Satu jasad pria ini ditemukan usai Tim SAR gabungan melakukan evakuasi semenjak pagi tadi.

"Dari temuan tadi kita berhasil menemukan satu korban jiwa pagi ini, total ada 12 korban jiwa dan satu selamat," kata Komandan SAR Unit Evakuasi Basarnas Arif Yulianto dijumpai di lokasi.

Berita Rekomendasi

Arif menjelaskan, satu orang jasad pria yang ditemukan dalam posisi meninggal dunia ini menjadi satu diantaran belasan orang yang dikabarkan masih tertimbun.

Meski begitu, pihaknya akan terus memaksimalkan proses evakuasi yang saat ini masih menimbun belasan orang ini.

Baca juga: Deden Menangis Tersedu Bertemu Lagi dengan Anaknya Sudah Dibungkus Kantung Mayat

"Kami akan terus upayakan maksimal bersama petugas gabungan dan alat berat untuk mencari korban. Untuk korban yang masih tertimbun kami tidak bisa pastikan jumlahnya," jelasnya.

Arif melanjutkan, upaya evakuasi cukup berat karena banyak dan tebalnya timbunan tanah longsor karena gempa magnitudo 5,6 Senin kemarin.

Baca juga: Warga Dirikan Tenda Darurat Sendiri di Kebun dan Berdesakan

Selain di titik sini (Jalan Cipanas-Puncak, Cugenang) tim Basarnas juga tetap fokus pada evakuasi di sejumlah pelosok kampung/desa di Kecamatan Cugenang.

"Terus kami maksimalkan. Kalau disini alat berat bisa masuk, tetapi di kampung dalam sulit masuk," ungkapnya.

Hamil Empat Bulan, Indri Tertimpa Reruntuhan

Dua ibu hamil di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur bernasib nahas saat gempa bumi mengguncang wilayah Cianjur.

Ibu hamil yang bernama Indri dan A tersebut tertimpa reruntuhan bangunan pada saat terjadinya gempa bumi.

Indri merupakan warga Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang mengandung anak keduanya.

Usia kandungannya yang masih empat bulan itu tertimbun reruntuhan bangunan bersama Indri.

Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Sangat Membutuhkan Selimut dan Bahan Pangan

Seperti yang diceritakan oleh pamannya, Didin, Indri saat itu hendak keluar dari sebuah bangunan dari dalam gang hingga bencana gempa bumi itu terjadi.

"Belum tau pasti dia di mana, entah di sini, entah di samping masjid, karena gang ini tembusan," terangnya.

Sebelumnya, Indri juga sempat mengobrol dengannya untuk mencari makanan ringan di sekitar rumahnya.

Indri pun pergi ke warung untuk mencari makanan ringan tersebut, hingga sepulangnya, Indri sempat mampir ke rumah pamannya bahwa makanan ringan yang dicarinya tidak ketemu.

GEMPA BUMI CIANJUR - Tim gabungan TNI/Polri dengan alat berat mencari dan evakuasi korban Gempa Cianjur yang meninggal dunia, Rabu (23/11/2022). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tim gabungan TNI/Polri dengan alat berat mencari dan evakuasi korban Gempa Cianjur yang meninggal dunia, Rabu (23/11/2022). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI)

"Terus mampir kerumah saya ngobrol-ngobrol, saya kan lagi ngasih makan burung, engga lama belum disangkutin burungnya dia pergi, itungan detik engga lama gempa," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, makanan ringan yang dicari Indri saat itu adalah kuaci, yang hal tersebut merupakan bawaan dari kandungannya.

"Dia bilang di warung sini katanya engga ada, katanya mau beli kuaci, mungkin bawaan hamil empat bulan," katanya.

Baca juga: Bos PLN: Aliran Listrik di Cianjur 100 Persen Sudah Kembali Menyala Pasca Gempa

Namun, karena bencana datang tiba-tiba, tak sempat keponakannya tersebut keluar dari gang, bangunan yang ada di sekitarnya ambruk.

Diduga, Saat ini Indri masih terjebak di gang tersebut dan tertimpa rumah yang roboh.

Tetapi bencana tersebut datang secara tiba-tiba, hingga akhirnya Indri terjebak di dalam gang saat berusaha melarikan diri dari reruntuhan bangunan saat gempa bumi terjadi.

Masih di desa yang sama, insiden ibu hamil yang tertimbun reruntuhan bangunan karena gempa bumi Cianjur inipun sontak menggegerkan.

Tetapi, nasib naas pada ibu hamil yang berinisial A ini dikarenakan nyawanya tidak tertolong.

Ibu hamil yang usia kandungannya sudah tua ini jasadnya ditemukan oleh tim SAR gabungan direruntuhan puing bangunan.

Basarnas dan warga mengevakuasi wanita hamil sembilan bulan di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur (22/11/2022).

Hal tersebut dinyatakan oleh Komandan Tim Basarnas Jakarta, Chandra Winata.

"Informasi dari suami korban juga yang bersangkutan sedang hamil sembilan bulan dan kami juga melihatnya dengan kondisi demikian," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, saat kejadian A sedang berada di dalam dapur rumahnya. Sementara itu, suami A berada di teras rumahnya.

Sehingga saat gempa bumi terjadi, A tidak sempat melarikan diri hingga rumah berlantai tiga tersebut menimpanya.

"Menurut keterangan dari suami baik tetangga dari korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, itu suaminya berada di teras dan istirnya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, diduga korban terimbun rentuhan saat melintas di gang pemukiman.

"Kami dapat info di sini itu ada korban kebetulan sedang hamil, kami dapat info disini itu ada korban kebetulan sedang hamil," ujar salah satu relawan dari Hilal Merah Indonesia (Hilmi), Alamsyah, Rabu (23/11/2022).

Meskipun keberadaanya belum diketahui hingga saat ini, Alamsyah mengatakan akan terus mengupayakan hingga korban dapat ditemukan, meskipun proses pencarian menggunakan cara yang manual.

Alamsyah mengatakan ada sekitar 50 personel yang diterjunkan dalam proses penanganan kebencanaan ini.

"Kami semua elemen berusaha menggali sampai dasar, kami kerja seperti itu, kami tidak tinggal walau ada isu-isu memang katanya di sini dinyatakan hilang, kami harus cari sampe dasar, kita berusaha berikhtiar," katanya.

Meskipun saat ini masih belum ada tanda-tanda keberadaan korban, pihaknya akan mengerahkan segala upaya untuk bisa menemukan korban.

"Semua diupayakan, semoga ada titik temu baik itu dari tanda-tanda seperti sebelumnya, nanti setelah dapet tanda di titik tersebut baru kami fokuskan, kalau susah sampe dasar itu Waallahualam," tandasnya.

Laporan Reporter Rahmat Hidayat/Muamarrudin Irfani/Reynaldi

Sumber: Tribunnews Bogor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas