Nasib 10 Santri di Dalam Angkot Belum Jelas, Dari Bau di Lokasi Relawan Ini Yakin Segera Ditemukan
Namun sepuluh orang santri dan diperkirakan belasan penumpang kendaraan lainnya yang tersapu longsor di Jalan Raya Cipanas-Cianjur belum ditemukan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -- Tim gabungan bersama relawan telah menemukan dan mengevakuasi seorang kernet yang telah meninggal saat evakuasi tanah longsor di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Namun sepuluh orang santri dan diperkirakan belasan penumpang kendaraan lainnya yang ikut tersapu longsor di Jalan Raya Cipanas-Cianjur belum juga ditemukan.
Sedikitnya ada lima kendaraan yang tersapu longsor di daerah tersebut dan penumpangnya kini masih dalam pencarian.
Baca juga: BNPB Catat 40 Korban Hilang, 6.000 Personel Dikerahkan Pada Pencarian Hari Ketiga Gempa Cianjur
Angkutan kota atau angkot yang mengangkut 10 santri saat gempa di Cianjur, hingga saat ini belum berhasil dievakuasi, Rabu (23/11/2022).
Selain angkot, petugas gabungan dan relawan juga masih mencari keberadaan satu unit mobil avanza dan satu unit mobil xenia.
Sementara itu, tiga kendaraan lainnya yang sudah berhasil dievakuasi yakni dua unit truk dan satu angkot.
Dari penemuan tersebut, baru satu korban meninggal dunia yang ditemukan.
Korban merupakan kernet dari salah satu truk yang sudah berhasil dievakuasi oleh petugas.
Pantauan tim Tribunnews Bogor dan Tribun Jakarta yang berada di lokasi, angkot yang berhasil dievakuasi kondisinya sudah ringsek, begitu juga dengan truk.
Sementara itu, keberadaan angkot lainnya, Toyota Avanza dan mobil Daihatsu Xenia masih tertimbun longsor.
Menurut seorang relawan dari Relin, Hendra, kendaraan tersebut tersapu longsor di Jalan Raya Cipanas - Cianjur, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Kami sedang berusaha mengevakuasi jenazah dari angkot, kami belum menemukan tapi untuk bau-baunya sudah ditemukan. Namun tadi dicari lagi bau-bau menghilang dan belum ada tanda-tanda selanjutnya lagi," kata Hendra.
Baca juga: Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi di Cianjur Capai 56.320 Unit
Ia menuturkan, angkot yang tertimbun longsor itu mengangkut 10 santri anak-anak.
"Untuk identitasnya belum ditemukan. Angkot dari Cianjur mau ke Cipanas," kata dia.
Dalam upaya pencarian itu, kata dia, petugas menemukan beberapa petunjuk selain bau-bauan.
"Untuk saat ini tadi ditemukan hanya beberapa, kayak amal-amalan dihapali anak santri, itu saja yang bisa saya temukan dari lokasi tadi," ungkapnya.
Hendra menuturkan, kendaraan bercat biru itu belum ditemukan keberadaannya karena tertimbun reruntuhan tembok dan beton rumah.
Material ini pula yang membuat petugas sulit mengevakuasi angkot.
Saat ini petugas masih terus mencari keberadaan para korban.
Selain angkot, petugas juga masih mencari keberadaan mobil avanza dan xenia yang masih tertimbun.
"Selain angkot, mobil avanza yang membawa satu keluarga belum ditemukan dan belum teridentifikasi pelat dan warnanya," kata dia.
Menurut dia, untuk angkot dan dua truk yang sudah ditemukan posisinya masih di berada di sisi jalan, belum terjun ke jurang.
Sementara tiga mobil lainnya sudah terjun ke tebing lalu tertimbun longsor, sehingga sulit untuk ditemukan.
Bahkan menurut dia, body angkot dan dua mobil lainnya itu hingga kini masih belum terlihat sama sekali.
Baca juga: Sempat Beriringan dengan Bupati Cianjur, Tujuh Guru Malah Tertimbun Longsor
Hendara juga menuturkan, evakuasi dilakukan menggunakan alat manual seperti sekop dan cangkul, dibantu anjing pelacak dua yang diterjunkan.
"Butuh bantuan alat berat dan anjing pelacak, pencarian terkendala hujan jadi tadi sempat dihentikan dulu," tandasnya.
Diketahui bahwa saat terjadi gempa di Cianjur bermagnitudo 5,6, Jalan Raya Cipanas - Cianjur terjadi longsor hingga menutup akses kendaraan.
Kini petugas masih terus berusaha keras untuk membersihkan material longsor agar jalan bisa kembali dilalui.
Petugas juga masih mencari keberadaan korban lain yang mungkin tertimbun longsor.
Fokus Pencarian
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, periode 3 hari pascagempa Cianjur, fokus tim gabungan melakukan penyelamatan dan pencarian korban terdampak.
"Fokus giat tanggap darurat dalam 3 kali 24 jam pertama adalah pencarian dan penyelamatan warga terdampak. Berjalan paralel, sudah tergelar 14 titik pengungsian dengan fasilitas dapur umum, tenaga medis dan logistik yang memadai dan terus disempurnakan," ungkap Suharyanto dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Tercatat sebanyak 90 personil dengan kemampuan penyelamatan dan peralatan pendukung termasuk menggunakan anjing pelacak diterjunkan ke titik pencarian.
Baca juga: Update Jumlah Korban Gempa Cianjur: 271 Orang Meninggal Dunia, 40 Hilang
"Pencarian hari ini di Sektor 1 Kampung Cugenang RT 02, Sektor 2 Kampung Rawa Cina Desa Nagrak, Sektor 3 Kampung Salakawung Desa Sarampat, Sektor 4 di Warung Sate Sinta," lanjutnya.
Suharyanto memastikan, bagi warga terdampak yang rumahnya rusak, akan mendapatkan dana hingga rumahnya dibangun kembali.
"Menunggu proses rehabilitasi dan rekonstruksi, warga terdampak akan diberikan dana tunggu hunian bagi mereka yang bisa tinggal di rumah kerabat," kata dia.
Disampaikan sebelumnya, 151 orang dilaporkan hilang pascagempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang WIB itu. Keberadaan warga tersebut masih belum ditemukan.
"Masih ada korban hilang dan ini masih dilakukan pencarian secara terus-menerus sejumlah 151 orang. Apakah 151 orang ini nanti bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut begitu," kata dia dalam konferensi bersama BMKG, Selasa (22/11/2022).
(Tribun Bogor/Vivi Febrianti/Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.