Terkubur Puing Bangunan 48 Jam, Bocah Usia 5 Tahun di Kampung Rawa Cina Cianjur Ditemukan Selamat
Bocah yang terkubur di rumahnya yang hancur di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Terkubur selama 48 jam sejak gempa Cianjur menghancurkan banyak rumah-rumah pada Senin (21/11/2022) lalu, bocah berusia 5 tahun ditemukan selamat.
Tim evakuasi berhasil membongkar reruntuhan.
Bocah yang terkubur di rumahnya yang hancur di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, itu diangkat dari lubang yang dibuat tim evakuasi.
Begitu tubuhnya berhasil diangkat, sang ayah langsung membekap erat.
Dia lalu memindahkan ke tempat yang aman.
Baca juga: Cerita Korban Gempa di Cianjur, Utang ke Warung hingga Pria Cari Anak dan Ibunya di Reruntuhan
Anak itu terlihat bergerak.
Orang-orang di sekitar berteriak memberi saran untuk memberikan bantuan oksigen kepada sang anak.
Ibunya di tempat yang lain histeris mendapati anaknya masih hidup.
Pengungsi Butuh Bantuan
Para pengungsi gempa di Cianjur sangat membutuhkan bantuan selimut dan bahan pangan untuk mendukung kehidupan mereka selama menginap di tenda-tenda pengungsian.
Hendi Supyandi (26) warga Kampung Margaluyu, RW 19, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, mengungkapkan, ada puluhan kepala keluarga yang mengungsi dan tidur di pinggir rel kereta api, sejak Senin (21/11/2022) kemarin, dengan memanfaatkan peralatan seadanya.
Sudah dua malam ini mereka tidur beratapkan langit dengan hawa dingin yang menusuk.
Dengan tenda seadanya yang dibuat, ratusan warga menahan hawa dingin saat malam hari sambil meringkuk beralas tikar tipis.
"Warga gotong royong mendirikan tenda dari terpal seadanya, yang diikat pakai tali plastik ke tiang di pinggir rel kerata," ujarnya kepada tribunjabar.id, Selasa (22/11/2022).
Dia mengatakan, warga yang mengungsi dan tidur di pinggir rel kerata api sudah mendapatkan bantuan berupa roti, air mineral tapi kini stoknya sudah mulai menipis.
"Baru tadi pagi sama maghrib dapat bantuan dari warga sekitar, dan PMI juga relawan, tetapi kini stoknya sudah mulai menipis jadi kita masih membutuhkan bantuan bahan pokok," ucapnya.
Dia mengatakan, saat ini para pengungsi membutuhkan bantuan selimut dan tenda darurat. Karena terpal yang menutupi puluhan pengungsi masih belum layak ditambah kondisi angin berembus kencang.
"Ini kan posisinya cuman atasnya saja yang ditutupi terpal, ditambah kondisi sekarang anginnya cukup kencang, banyak juga bayi dan anak di sini," katanya.
ia menambahkan, hingga saat ini belum ada petugas atau relawan untuk mengarahkan para warga untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman. (Tribun Jabar/Kisdiantoro)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.