Berharap Uluran Bantuan, Ada 300 Jiwa Pengungsi Masih Terisolir di Kaki Gunung Gede
Para pengungsi tersebut merupakan warga desa terpencil yang sehari-hari menghuni Kampung Burangkeng, RW.01, Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Saat ini terdapat 99 kepala keluarga (KK) atau 300 jiwa pengungsi gempa Cianjur yang masih membutuhkan bantuan bahan pangan dan selimut.
Sebagian dari para pengungsi tersebut adalah anak-anak dan sebagian lainnya adalah wanita yang sedang hamil muda.
Posisi mereka saat ini tersolir dan sulit dijangkau karena berada di kaki Gunung Gede Pangrango.
Para pengungsi tersebut mendirikan tenda-tenda di kebun dan merupakan warga desa terpencil yang sehari-hari menghuni Kampung Burangkeng, RW.01, Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kampung tersebut berada di wilayah pertanian perkebunan Gedeh, yang akses jalan utamanya tertutup longsor akibat gempa bumi, Senin (21/11/2022) lalu.
Merespon adanya ratusan warga terisolir, Tim Kemanusiaan Badan Intelijen Negara (BIN) secara cepat langsung turun untuk memberikan bantuan.
Deputi VII BIN, Prabawa Ajie, mengatakan, BIN pihaknya langsung menyiapkan bantuan berupa paket makanan siap saji, peralatan anak-anak balita dan orang dewasa.
Baca juga: Bantuan Selimut Belum Ada, Warga Kampung Panumbangan Cianjur Tidur di Atas Makam
"Kondisinya ini sangat terpencil dan sangat memprihatinkan. Untuk saat ini belum mendapat bantuan sama sekali. Bantuan sudah ada, namun baru sampai di desa, dan jumlahnya sangat kecil," ujarnya.
Bahkan masyarakat setempat mendirikan tenda pengungsian di tengah persawahan dan perkebunan dengan kondisi sangat tidak layak.
Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Sangat Membutuhkan Selimut dan Bahan Pangan
"Kita akan terus berkomunikasi dengan stakeholder, dengan jajaran terkait untuk kiranya bisa memprioritaskan desa-desa yang belum terjamah bantuan, agar kita bergerak cepat, memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita yang mendapat musibah gempa ini," pungkas Ajie.
Laporan Reporter Dian Herdiansyah | Sumber: Tribun Jabar