Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CERITA Pimpinan Ponpes Kampung Cisarua, Ingin Memperingatkan Santri Namun Gedung Keburu Longsor

Ustaz Ujang Afiful menuturkan pada saat gempa terjadi, bagian lantai bawah bangunan pesantren itu seketika ambles dan longsor

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in CERITA Pimpinan Ponpes Kampung Cisarua, Ingin Memperingatkan Santri Namun Gedung Keburu Longsor
Tribunnews.com/ Fahmi Ramadhan
Ustaz Ujang Afiful Hidayah menceritakan bagaimana dramatisnya puluhan santriwatinya yang berhasil menyelamatkan diri pada saat peristiwa gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo, Senin (21/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Ujang Afiful Hidayah menceritakan bagaimana dramatisnya puluhan santriwatinya yang berhasil menyelamatkan diri pada saat peristiwa gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo, Senin (21/11/2022).

Ujang yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al Mubarak di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat mengatakan sebelum gempa terjadi para santriwati itu sedang mengaji di lantai dua pesantren.

"Lagi pada ngaji, santirwati lagi ngaji diatas. Kalau santri udah beres ngajinya, jadi pada diluar sadayana (semuanya) yang laki," kata Ujang ketika ditemui di lokasi, Kamis (24/11/2022).

Ia mengisahkan, pada saat kejadian dirinya sedang berada di belakang gedung lain di area pesantren tersebut.

Lalu ketika menyadari adanya gempa tersebut, dirinya pun mengaku sempat ingin memperingati para santriwatinya itu untuk segera meninggalkan lokasi gedung.

"Saya sempat mau kesana sambil teriak kasih peringatan supaya turun dari bangunan, tapi barh juga mau teriak udah longsor langsung (gedung pesantrenya)," tuturnya.

Baca juga: Demi Bertahan Hidup, Pengungsi di Cianjur ini terus Menerus Makan Mi Instan

Berita Rekomendasi

Dirinya menuturkan pada saat gempa terjadi, bagian lantai bawah bangunan pesantren itu seketika ambles dan longsor.

Namun Ujang mengaku masih bersyukur para santriwatinya itu masih bisa selamat karena sempat melarikan diri sebelum kejadian itu terjadi.

"Alhamdulillah semuanya gak ada yang jatuh, karena bangunan di lantai dua itu masih kokoh yang ambruk lantai bawah dan kebetulan gak ada siapa siapa," ucapnya.

Ujang menerangkan sebagian besar santrinya yang berasal dari luar pulau jawa itu kini mengalami trauma yang cukup mendalam.

"Kemarin pada trauma semuanya sekarang diungsikan ke daerah Cianjur Timur biar aman. Tapi ada sebagian juga yang dijemput orang tuanya," kata dia.

Akibat kejadian ini, pria paruh baya itu mengatakan kegiatan pesantren terpaksa ditiadakan untuk waktu yang belum ditentukan.

Dirinya pun mengaku pasrah apabila nantinya pondok pesantren yang telah berdiri sejak 1995 tak bisa didirikan kembali.

"Ya kalau ada tanah yang dekat dekat sini mungkin pindah kesana, kalau gak ada terpaksa pindah keluar dari wilayah sini, kalau gak ada juga ya berdoa aja sambil ikhtiar semoga cepat dibangun lagi entah dimana," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas