Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kernet Truk Belum Ditemukan, Abdul Azis: Saya enggak Pulang ke Bali Sebelum Anak Saya Ketemu

Abdul Azis yang tinggal di Bali sudah beberapa hari ini mendatangi lokasi longsor dan berharap anaknya itu segera ditemukan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kernet Truk Belum Ditemukan, Abdul Azis: Saya enggak Pulang ke Bali Sebelum Anak Saya Ketemu
Kolase Tribunnews.com
Meski belum ada titik terang mengenai keberadaan sang anak, Abdul Azis tetap berharap Tim SAR bisa segera menemukan anak semata wayangnya itu. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Muchtar Ali (20), kernet truk towing yang ikut terseret longsor di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu hingga hari ini belum juga ditemukan.

Sang ayah, Abdul Azis yang tinggal di Bali sudah beberapa hari ini mendatangi lokasi longsor dan berharap anaknya itu segera ditemukan.

Baca juga: Keamanan Rumah Jadi Alasan Sejumlah Korban Gempa Cianjur Tak Bergabung ke Posko Pengungsian Terpadu

Ia menunggu di lokasi longsor untuk menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR.

Tim SAR sudah berhasil mengevakuasi badan truk towing, tapi keberadaan Muchtar Ali belum juga menemui titik terang.

Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 15.00 WIB, proses pencarian korban di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur dihentikan lantaran kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi.

Apalagi hujan terus mengguyur wilayah itu.

Proses pencarian dilanjutkan keesokan harinya.

BERITA REKOMENDASI

"Sampai sekarang masih belum ditemukan anak saya. Towingnya kemarin sudah ditarik, tapi anak saya masih belum ketemu," kata Abdul Azis, Sabtu (26/11/2022).

Ia mengatakan akan tetap menunggu di lokasi sampai sang anak ditemukan.

"Tetap saya menunggu anak saya sampai ketemu di sini, saya enggak pulang ke Bali sebelum anak saya ketemu," kata dia.

Baca juga: Kisah Bayi & Balita Selamat dari Gempa Cianjur: Salmatul Peluk Adik, Shakila Sempat Dikira Meninggal

Abdul Azis menuturkan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan sang anak sekitar satu bulan yang lalu.

"Terakhir kontak sama anak saya bulan yang lalu, dia mau minta nikah sama saya. Tapi setelah itu lepas kontak sama saya. Saya berdoa hanya pengen anak saya cepet ketemu. Sampai ketemu baru saya pulang ke Bali," tutur dia.


Bahkan meski pencarian sudah dihentikan sementara, ia pun akan tetap menunggu di lokasi.

"Saya pengen ketemu sama anak saya, karena itu anak saya satu-satunya. Saya minta doanya agar cepat ketemu anak saya," katanya.

Ia menuturkan bahwa sang anak tinggal di Cianjur bersama kakeknya, sementara sang ayah tinggal di Bali.

"Anak saya Ali ini jadi kernet, awalnya saya bawa ke Bali ternyata dia nggak betah di Bali, baliklah kumpul sama kakeknya di sini, jadi ngernet sama sopir towing," jelas dia.

Ia berharap anaknya itu bisa segera ditemukan.

"Sampai saat ini belum ada kabar, cuma disuruh tunggu di rumah aja. tapi karena saya ingin ketemu sama anak saya makanya saya ke sini, secepatnya saya ingin ketemu," tandasnya.

Baca juga: 2 NPWP Atas Nama Paud Islam dan TK Al Azhar 18 Cianjur Ditemukan di Lokasi Longsor Cugenang

Korban Meninggal 310 Orang

Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi yang menguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) bertambah lagi.

Hingga Jumat (25/11/2022) malam, korban meninggal dan sudah teridentifikasi menjadi 310 orang dari sebelumnya 272 korban.

Bertambahnya jumlah korban ini setelah Tim SAR gabungan menemukan sebanyak 17 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang tertimbun longsor di dua titik.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dari sebanyak 39 orang yang hilang di dua titik lokasi longsor, 17 di antaranya telah ditemukan petugas gabungan.

Kendaraan melintas di Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang longsor di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Di lembah ini, pada Jumat sekitar pukul 08.00 tim penyelamat berhasil menemukan rombongan guru TK Islam Al-Azhar yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). (TribunnewsDepok.com/Alex Suban)
Kendaraan melintas di Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang longsor di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Di lembah ini, pada Jumat sekitar pukul 08.00 tim penyelamat berhasil menemukan rombongan guru TK Islam Al-Azhar yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). (TribunnewsDepok.com/Alex Suban) (TribunnewsDepok.com/Alex Suban)

"Dari 17 jenazah yang ditemukan tersebut, sembilan merupakan warga Desa Mangunkerta setelah teridentifikasi. Sedangkan delapan lainya merupakan warga yang tengah melintas dan belum teridentifikasi," ucapnya pada wartawan.

Selain itu, pihaknya bersama petugas gabungan telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 21 jenazah yang ditemukan sebelumnya.

"Kemarin ada satu jenazah by name by address yang telah ditemukan. Lalu berdasarkan penelusuran dari rumah sakit, Puskesmas dan DVI ditemukan 20 jenazah teridentifikasi, sehingga jumlah korban meninggal jadi 310 orang," kata dia.

Ia mengatakan, petugas gabungan dari SAR, TNI/Polri hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap 24 orang yang belum ditemukan.

Namun jumlah tersebut sudah teridentifikasi.

Baca juga: Kisah Haru Gempa Cianjur: Seorang Warga Cugenang Selamatkan 4 Lansia, Bocah Bertahan 3 Hari di Puing

"Jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan, sedang dan berat masih sebanyak 58.049. Sampai sekarang jumlah rumah rusak ini masih fluktuatif, tetapi pihak terkait masih melakukan verifikasi," kata dia.

Suharyanto menambahkan jumlah sekolah yang mengalami kerusakan mencapai 363 bangunan, 144 tempat ibadah, 16 bangunan perkantoran dan gedung.

Tim SAR Kembali Temukan 4 Korban Jiwa

Terkini, gabungan Search and Resque (SAR) berhasil mengangkat empat jenazah di lokasi di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022) siang.

"Hingga pukul 11.00 WIB tadi ditemukan empat jenazah," kata anggota Baharkam Ditsamapta Polda Banten AKP Riyadi saat ditemui Tribunnews.com, Sabtu (26/11/2022).

Riyadi yang ikut dalam pencarian para korban longsor di Desa Cijedil ini menyebut keempatnya ditemukan di lokasi yang berbeda.

"Lokasinya beda-beda, ada di atas sini ditemukan dua orang, di bawah ada dua orang," ucapnya.

Hingga kini, informasi yang dia dapat masih ada kurang lebih 20 orang yang masih tertimbun tanah longsor di lokasi.

"Kurang lebih ada 20 orang lagi (korban yang belum ditemukan)," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kernet Truk Belum Ditemukan, Sang Ayah Menunggu di Lokasi Longsor: Terakhir Dia Bilang Mau Nikah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas