Pemda Singkawang & Sambas Resmikan Mahligai Pesisir, Didukung oleh Tiga Unit Bisnis Astra Financial
Pembangunan pintu gerbang Mahligai Pesisir ini memakan waktu sembilan bulan, sejak peletakan batu pertama 27 Februari 2022 hingga peresmian hari ini
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Bangunan itu kelihatan kokoh dan kuat memanjang, bila dilihat dari atas, seolah membelah jalan raya Ratu Sepudak.
Selain itu, pancaran warna emasnya sangat khas, memperkuat jalinan budaya dua kota di sisi kiri dan kanannya. Itulah pintu Mahligai Pesisir, gerbang pembatas yang hari ini Minggu 27 November 2022 diresmikan oleh kedua Pemerintah Daerah (Pemda) Singkawang dan Sambas bersama pendukung pembangunan, yaitu tiga unit bisnis Astra Financial (FIFGROUP, Asuransi Astra, dan AstraPay).
Pembangunan pintu gerbang Mahligai Pesisir ini memakan waktu pas sembilan bulan, sejak peletakan batu pertama 27 Februari 2022 hingga peresmian tanggal 27 November 2022.
Baca juga: Bentara Budaya Gelar Pameran Fotografi Memoar Orang-Orang Singkawang, 10-18 September 2022
Lama waktunya, mirip dengan usia bayi di kandungan seorang ibu. Saat peresmian, semua bahagia atas kehadiran “Si Bayi.” Hadirin tepuk tangan dan berharap si bayi yang bernama Mahligai Pesisir ini tetap kokoh dan kuat sekaligus menjadi saksi bagi kehidupan yang lebih baik, bagi masyarakat, khususnya di kedua Pemda tersebut.
Hadir dalam acara peresmian tersebut adalah Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, Bupati Sambas Satono, Direktur PT Astra International Tbk, yang juga Director-in-Charge (DIC) Astra Financial Suparno Djasmin, dua perwakilan FIFGROUP, NMC Financing Marketing Regional I Division Head Benny Setiawan dan Kalbar Area Department Head Trueman Benny Purba, juga dua Direktur Asuransi Astra, yaitu Adi Sepiarso dan Wisnu Kusumawardhana. Kemudian hadir juga CEO AstraPay Ricky Gunawan beserta seluruh jajaran dari pihak yang terlibat.
Dalam sambutannya, Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan rasa terima kasihnya atas dukungan dari Astra Financial melalui 3 business unitnya, FIFGROUP, Asuransi Astra, dan AstraPay dalam pembangunan salah satu dari 3 gerbang kota Singkawang, yaitu gerbang Mahligai Pesisir.
"Terima kasih juga atas kehadiran Grup Astra, termasuk Astra Financial, di kota Singkawang dengan berbagai jejak yang ditorehkan mulai dari Kampung Berseri Astra, Bakti Sosial Nurani Astra, dan Desa Sejahtera Astra, yang sangat membantu perekonomian warga Singkawang. Juga berbagai bantuan saat covid seperti ventilator, sembako, dan pemberian kurban. Tidak hanya itu, penanaman pohon serta revitalisasi Taman Cahaya Madani pun, Astra turut hadir," kata Lanjut Tjhai Chui Mie.
Baca juga: MPP Kota Singkawang Memberikan Layanan Terbaik kepada Peserta JKN-KIS
Bupati Sambas Satono dalam sambutannya juga mengatakan bahwa arsitektur gerbang ini melambangkan budaya Melayu Sambas sekaligus memuji kelihaian Walikota Singkawang melobby Astra untuk mendukung pembangunan Mahligai Pesisir dan mendoakan yang terbaik untuk Grup Astra.
Pada kesempatan itu, Suparno Djasmin mengucapkan terima kasih telah diundang di peresmian gerbang Singkawang-Sambas oleh kedua pemerintah daerah tersebut. “Pembangunan gerbang Mahligai Pesisir ini merupakan momen bersejarah bagi daerah Singkawang-Sambas. Kami berharap gerbang ini tidak hanya menjadi pembatas wilayah, namun juga dapat menjadi lambang kelestarian budaya dari kebersamaan Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas, serta membawa manfaat dari segi perekonomian dengan menjadi destinasi wisata,” kata Suparno Djasmin selaku Director In Charge Astra Financial.
Sementara itu, CEO FIFGROUP Margono Tanuwijaya, juga mengungkapkan terima kasih kepada Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, Bupati Sambas Satono, dan kepada masyarakat Singkawang serta Sambas, karena pihaknya dapat mengambil bagian dan ikut menyukseskan pembangunan gerbang Mahligai Pesisir, yang merupakan simbol dan lambang sejarah kebudayaan serta kebersamaan bagi kedua wilayah. “Semoga keindahan gerbang ini juga membawa manfaat bagi edukasi dan tujuan wisata yang pada akhirnya berdampak positif pada perekonomian warga," kata Margono Tanuwijaya.
Kemudian, Presiden Direktur Asuransi Astra Rudy Chen mengatakan kehormatan dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Asuransi Astra untuk turut berkontribusi dalam pembangunan gerbang Mahligai Pesisir ini. “Tak hanya menjadi simbol dari budaya Singkawang-Sambas yang kaya, gerbang ini juga menjadi simbol betapa baiknya kerukunan umat yang ada. Ke depannya kami berharap, gerbang ini juga dapat menjadi penanda atas berkembangnya perekonomian di Singkawang-Sambas," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh CEO AstraPay Ricky Gunawan sembari mengomentari betapa indah dan kayanya budaya yang dicerminkan oleh gerbang tersebut. “Sangat indah dan khas sekali bentuk dan ukiran emasnya.”
Baca juga: Perkuat Pasar, KTB Relokasi Dealer Mitsubishi Fuso di Singkawang
Keberagaman budaya
Tidak hanya sebagai pembatas wilayah antara Singkawang dan Sambas, gerbang Mahligai Pesisir ini merupakan representasi budaya dari kota Singkawang dan Kabupaten Sambas. Keberagaman budaya dan estetika sangat melekat di dua daerah tingkat dua tersebut.
Nilai edukasi budaya dan estetika merupakan makna utama yang diapresiasikan dari motif kain songket serta ukiran ornamen kuda laut yang terlihat di gerbang. Mahligai Pesisir diharapkan menjadi ikon budaya yang mewakili Kota Singkawang serta Kabupaten Sambas ke depan.
Kota Singkawang memiliki wilayah seluas 504 kilometer persegi yang juga mempunyai beragam etnis, seperti Tionghoa, Dayak dan Melayu, yang sering disingkat “Tidayu“. Tahun 2018, Setara Institute memberikan penghargaan kepada Singkawang sebagai kota paling Toleran di Indonesia.
Sementara itu Kabupaten Sambas terletak di atas wilayah seluas 6.395 kilometer persegi dengan kebanyakan penduduk dari suku Sambas atau Melayu Sambas, di samping suku Dayak. Sambas dikenal dengan produksi kain songket.
Para pengrajin dan penjual songket banyak ditemui di bagian utara kota Sambas, tidak jauh dari Sungai Sambas. Kain songket Sambas ini, konon, sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Sulaiman, sultan pertama Kesultanan Sambas. Pemerintahan Kesultanan Sambas mulai tahun 1671-1950.
Dalam perjalanannya kedua daerah tingkat dua tersebut berkembang dalam satu provinsi Kalimantan Barat dengan ibukota Pontianak yang memiliki 14 kabupaten/kota, yaitu 12 kabupaten dan 2 kotamadya dengan total luas wilayah 147.307 kilometer per segi, atau 7,53 persen dari seluruh luas Indonesia.
Baca juga: Bekasi, Ambon hingga Singkawang Masuk 10 Besar Kota Paling Toleran 2021 Versi SETARA Institute
Pembangunan gerbang Singkawang-Sambas dimulai pada tanggal 27 Februari 2022 lalu yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie dan Bupati Sambas Satono beserta wakil dari Astra Financial, yaitu Benny Purba (Kepala Wilayah FIFGROUP), Slamet Widodo (Kepala Cabang FIFGROUP) serta para aparat Pemda terkait.
Produk IMA Chapter Singkawang
Pada kesempatan yang sama, Suparno Djasmin yang juga sebagai Presiden Indonesia Marketing Assosiation (IMA) bertemu dengan para pengurus IMA Chapter Singkawang yang didampingi oleh Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, Kapolres Singkawang AKBP Arwin Amrih Wientama, Komandan Kodim (Dandim) 1202 Singkawang Letkol Kav I Nyoman Artawan, dan Kepala Kejaksaan Negeri Singkawang Edwin Kalampangan.
Presiden IMA Chapter Singkawang Aloysius S Utaya memperkenalkan berbagai produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dibina oleh IMA Chapter Singkawang dengan produknya antara lain jahe merah, temulawak kunyit, minum herbal, dan berbagai model tas dari kayu daur ulang, di mana saat ini sedang mencari pasar.
Tjhai Chui Mie mengatakan kalau bisa seluruh 88 chapter IMA dengan lebih dari 3.000 anggota dapat saling berkolaborasi meningkatkan pemasaran UMKM se-Indonesia.
"IMA sebagai organisasi profesional di Indonesia yg terdiri dari kalangan swasta, akademisi, dan pemerintah akan terus berjuang untuk memajukan UMKM di Indonesia untuk Indonesia lebih baik," ujar Suparno Djasmin.