Rumah Hancur, Korban Gempa Cianjur Harap dapat Hunian Sementara
Setelah sepekan tinggal di pengungsian, Anah berharap mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak dari pemerintah
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gempa yang mengguncang daerah Cianjur, Jawa Barat sepekan lalu membuat sejumlah rumah warga hancur.
Hal itu juga dirasakan Anah Nurhasanah (29), warga Desa Gasol, Kecamatan, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat yang rumahnya hancur akibat gempa berkekuatan 5,6 SR.
"Rumah hancur banget, makannya saya mengungsi juga ini," kata Anah saat ditemui Tribunnews.com, Senin (27/11/2022).
Setelah sepekan tinggal di pengungsian, Anah berharap mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak dari Pemerintah.
"Iya, harapannya itu (ke Pemda) semoga dapat ganti renovasi dari pemerintah yang rusak," ucapnya.
Baca juga: IGD Penuh, Dua Pasien Terdampak Gempa Bumi Cianjur Dirawat di Tenda RSUD Cimacan
Bahkan, Anah Nurhasanah berharap lebih.
Dia berharap bisa mendapat hunian baru sehingga bisa merasakan lagi istirahat di tempat yang nyaman.
"Atau mungkin ya semoga mendapat hunian sementara dulu lah biar enggak di pengungsian terus,"
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan bahwa sebagian besar pendanaan dalam proyek rekonstruksi rumah warga Cianjur yang rusak akibat gempa berkekuatan 5,6 skala richter pada Senin (21/11/2022) lalu, akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dana tersebut akan disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar pun akan turut ambil bagian dalam merealisasikan hal ini.
Langkah ini dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar masa tanggap darurat ini tidak hanya berfokus pada proses evakuasi saja, namun juga rekonstruksi rumah warga yang mengalami kerusakan.
"Pendanaan mayoritas dari APBN, melalui PUPR dan BNPB, tapi sebagian juga akan dibantu dari kami, walaupun kami banyak keterbatasan. Intinya, uang rakyat kembali ke rakyat, sumbernya dari mana? kita sesuaikan dengan kapasitas masing-masing," kata Kang Emil, dalam tayangan Kompas TV, Jumat (25/11/2022).
Ia pun berharap proyek rekonstruksi hunian warga Cianjur ini bisa segera dimulai.
Namun itu semua tergantung dengan apa yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kapan gempa susulan tersebut akan berhenti.
"Mudah-mudahan secepatnya setelah BMKG menyatakan tidak ada lagi gempa susulan, proses rekonstruksi akan kita mulai," jelas Kang Emil.
Untuk saat ini, kata Kang Emil, fokus masa tanggap darurat ini adalah terkait pendataan dan survei yang mengacu pada tingkat keparahan dari kerusakan rumah warga.
"Per hari ini kita fokus pada survei dan data," pungkas Kang Emil.