Bupati Bantah Warga Terdampak Gempa Cianjur Tak Lagi Butuh Bantuan
Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman, warganya masih membutuhkan bantuan hingga perekonomian mereka tumbuh kembali.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bupati Cianjur Herman Suherman mengklarifikasi isu di media sosial yang menarasikan warga terdampak gempa Cianjur tak lagi membutuhkan bantuan.
Ia membantah hal itu dan memastikan warganya masih membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak.
Baca juga: Warga Korban Gempa Cianjur Perlu Bantuan Air Bersih
"Dalam medsos itu disampaikan warga Cianjur tidak membutuhkan bantuan. Alhamdulillah kemarin sudah disampaikan oleh Pak Kapolres juga saya tegaskan masyarakat Cianjur masih tetap membutuhkan bantuan," kata dia dalam konferensi pers di Pendopo Cianjur yang disiarkan melalui youtube, Rabu (30/11/2022).
Menurut dia, bantuan bukan hanya untuk saat ini saja melainkan sampai ke depan, yakni masyarakat berpenghasilan stabil dan ekonomi juga bisa tumbuh kembali recovery.
Lebih lanjut Herman mengimbau kepada warga masyarakat dan relawan untuk penyaluran donasi maupun bantuan dengan lebih dahulu menghubungi posko-posko yang ada di pemerintah daerah sepertu di Polres Cianjur dan juga di Kodim Cianjur.
Baca juga: Bantu Korban Gempa Cianjur, Gitaris untuk Indonesia Gelar Konser Amal di BJJ
Lantaran penyampaian secara pribadi oleh organisasi atau lembaga langsung ke lokasi-lokasi bencana membuat penyaluran bantuan tidak merata.
"Ada di posko-posko penumpukan penumpukan bantuan, ada juga di posko yang didalam tidak optimal menerima bantuan. Bantuan disalurkan dipusat posko-posko pemerintah Cianjur. Insya Allah bantuan untuk warga akan merata," ungkapnya.
Sebelumnya ramai jadi perbincangan terkait isu terkait pengungsi korban gempa di Cianjur yang dianggap tidak tahu berterimakasih atas bantuan yang didapat di media sosial.
Misalnya, beredar foto dan video yang memperlihatkan bantuan pakaian di sejumlah titik pengungsian korban gempa Cianjur menumpuk seperti dibuang.
Namun setelah ditelusuri, pakaian bekas tersebut tidak layak pakai.