Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungsi Gempa Cianjur Jadi Pengemis di Jalanan, Kapolres akan Lakukan Penertiban

Pengungsi yang mengemis juga terlihat di Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur mulai dari bapal-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengungsi Gempa Cianjur Jadi Pengemis di Jalanan, Kapolres akan Lakukan Penertiban
Kompas.com/Firman Taufiqurrahman, TribunJabar.id/M Rizal Jalaludin
Pengungsi gempa Cianjur tidur di kandang domba (kiri), korban gempa mengungsi di area kuburan (kanan). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Bantuan tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup, pengungsi gempa Cianjur mulai mengemis.

Mereka meminta-minta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama di pengungsian.

Tidak hanya di sepanjang jalan utama yang melintas di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, mereka mengemis juga di jalan-jalan utama di Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Talaga, dan Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.

Pengungsi yang mengemis juga terlihat di Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur. 

Tak hanya bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak juga ikut mengemis.

Bahkan, seorang ibu yang mengemis sambil menggendong bayinya. 

Baca juga: Tinggal di Tenda Pengungsian di Area Persawahan, Pengungsi Gempa Cianjur Meninggal Dunia

Berita Rekomendasi

Sebagian dari mereka menggunakan jaring yang bertangkai untuk memudahkan menerima uang dari para pengendara.

Ada juga yang meggunakan gayung panjang, topi, atau kardus.

Bahkan ada pula yang menggunakan panci bertangkai agar mudah menerima uang.

"Buat sembako, Kang," ujar salah seorang pengungsi, sambil menyodorkan gayung kepada pengendara.

 Saat mengemis mereka tak pernah terlihat sendiri, minimal berdua namun ada juga yang berkelompok, tujuh hingga sepuluh orang.

Ujang Wandi (43), Koordinator Posko 2 pengungsian di Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, mengatakan para pengungsi terpaksa meminta sumbangan karena tak semua bantuan yang datang bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Seperti diakuinya saat ditemui Tribun Jabar, Selasa (29/11).

"Yang paling kurang itu, seperti telor dan sejenisnya.

Kami juga harus menjaga pola makan agar tidak gampang sakit. Jika terus memakan mi setiap hari, kami takut akan bermasalah ke depannya," ujarnya. 

Ujang mengatakan, mereka bukannya tak bersyukur dengan beragam bantuan tersebut namun stok yang berlebihan dan tidak terpakai sangat mubazir. 

Baca juga: Kisah Pengemis di Jepara, Meminta-minta untuk Bayar Cicilan Mobil, Sehari Bisa Dapat Rp 700 Ribu

Di sisi lain, untuk mencukupi berbagai kebutuhan yang tak ada dalam bantuan itu, warga Panahegan pun akhirnya mencari sumbangan di pinggir jalan. 

"Uangnya nanti kami belikan gas, dan kalau bisa akan kami gunakan untuk membelokkan pipa air karena sudah kering di sini," ujarnya.

Polisi akan Tertibkan

Ditemui di Pendopo Cianjur, kemarin, Kapolres Cianjur AKBP Doni Herman, mengatakan akan menertibkan siapapun, termasuk para pengungsi, yang melakukan penggalangan dana secara liar di lokasi bencana.

"Adanya informasi itu kami langsung bergerak. Namun, kita fokus terhadap terjadinya tindak premanisme dan pemalakan di beberapa titik," ujarnya.

Tak hanya menertibkan penggalangan-penggalangan dana seperti itu, kata Doni, mereka juga mengantisipasi adanya tenda-tenda liar yang didirikan oleh warga yang bukan terdampak gempa bumi dengan motivasi lain. 

"Penyisirkan itu dilakukan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk keuntungan pribadi, misalnya seperti adanya penimbunan kebutuhan bahan pangan. Kita harapkan itu tidak terjadi," ujarnya. (adi ramadan pratama/fauzi noviandi)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Banyak yang Mengemis, Bantuan Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas