Ada Bilik Cinta untuk Korban Gempa Cianjur, Tapi Pasutri Malu Jika Namanya Dipajang Jadwal Antrean
Para pasutri mengaku malu jika namanya dipajang dalam jadwal antrean masuk ke tenda sakinah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sudah hampir dua pekan gempa magnitudo 5,6 meluluhlantakkan wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya.
Ratusan nyawa melayang dan ribuan rumah serta bangunan rusak parah hingga tak bisa untuk ditinggali.
Akibatnya para korban terdampak gempa untuk sementara ditempatkan di posko pengungsian.
Di antara posko pengungsian korban gempa Cianjur, tampak sebuah tenda khusus yang dibuat untuk tempat bermadu kasih pasangan suami istri korban Gempa Cianjur.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Tidur Berdempetan di Tenda Pengungsian hingga Kurang Air Bersih
Tenda untuk pasutri memadu kasih itu diberi nama tenda sakinah.
Di dalam tenda ini, pasutri bisa menyalurkan kebutuhan biologisnya meski hanya berada di lokasi pengungsian.
Tenda sakinah ini berdiri di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebuah tenda milik anggota Pramuka ini muat untuk menampung tiga hingga empat orang di dalamnya.
Feri R Firdaus, salah satu penggagas Tenda Sakinah mengatakan, pasutri yang ingin menggunakan tenda sakinah itu harus mengikuti jadwal antrean pendaftaran.
Namun, para pasutri mengaku malu jika namanya dipajang dalam jadwal masuk ke tenda sakinah.
"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ucap Feri.
Baca juga: Basarnas Perkirakan Masih Ada 8 Jenazah Tertimbun Longsor Gempa Cianjur di Sekitar Kafe Arseven
"Karena yang mengungsi di lapangan ini kan warga satu RT, tidak ada dari RT lain. Jadi saya tahu siapa-siapa saja pengungsi di sini," ucapnya.
Feri menceritakan, fasilitas tenda sakinah ini memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan biologis suami istri yang terganggu akibat gempa bumi.
Ia menyebut, tenda itu didirikan setelah ada salah seorang warga Desa Pasir Goong yang pulang kampung seusai merantau kerja selama dua bulan.
Namun kepulangannya bertepatan dengan terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Rumah warga tersebut rusak akibat gempa sehingga harus mengungsi di tenda yang didirikan di lapangan desa.
"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," kata Feri dilansir TribunnewsBogor.com dari KompasTV, Rabu (30/11/2022).
Mendengar kegelisan warga itu, akhirnya Feri berinisiatif mendirikan sebuah tenda milik anggota Pramuka untuk dijadikan bilik cinta korban Gempa Cianjur.
Ia mengaku awalnya Tenda Sakinah sempat menjadi pertentangan sejumlah warga karena dianggap hal yang tabu.
Baca juga: Pencarian Korban Longsor Gempa Cianjur Terkendala Tanah Mulai Mengeras, Tim SAR Terjunkan Ekskavator
Namun, seiring berjalannya waktu masa tanggap darurat dan warga belum bisa menempati kembali rumahnya, akhirnya semua warga bisa menerimanya.
"Warga pun akhirnya memahami karena ini kan salah satu kebutuhan biologis untuk pasangan suami istri," ujarnya.
Hingga kini, para korban gempa Cianjur masih tersebar di sejumlah lokasi pengungsian.
Mereka belum belum bisa kembali ke rumahnya yang rusak, karena masih terjadi gempa susulan sehingga khawatir rumahnya akan ambruk saat kembali ditempati.
Update Korban Gempa
Sementara itu hingga Kamis (1/12/2022) korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat mencapai 329 orang.
"Yang meninggal dunia alhamdulillah ditemukan satu orang di daerah Cicadas, Desa Cijedil, sehingga jumlah meninggal dunia sebanyak 329 orang," kata Bupati Cianjur Herman Suherman dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal Youtube BNPB, Kamis (1/12/2022).
Adapun data korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 11 jiwa.
Kondisi hujan dan terjadinya susulan gempa sebanyak dua kali membuat tim Basarnas alami kendala dalam pencarian korban yang tertimbun tanah maupun puing.
"Karena situasi kondisi hujan dan ada gempa susulan dua kali, sehingga tim Basarnas agak sedikit turun ke bawah, dan mudah-mudahan kita masih punya waktu dua hari lagi, mudah-mudahan besok bisa ditemukan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Mengintip Bilik Cinta Korban Gempa Cianjur, Tenda Sakinah Jadi Tempat Pasutri Bermadu Kasih
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.