Anak yang Bunuh 3 Anggota Keluarga di Magelang Belajar dari Kasus Munir dan Mirna, Ini Kata Kapolres
DDS (22) ternyata terinspirasi dari kasus Munir hingga Mirna dalam melancarkan aksinya membunuh keluarganya.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - DDS (22) ternyata terinspirasi dari kasus Munir hingga Mirna dalam melancarkan aksinya membunuh keluarganya.
DDS menjadi tersangka karena meracuni tiga anggota keluarganya menggunakan sianida.
Baca juga: Anak yang Bunuh Keluarganya di Magelang Sewa Mobil untuk Ambil Sianida dan Arsenik, COD dengan Kurir
Ketiga korban terdiri dari ayah pelaku Abbas Ashari (58); ibu, Heri Riyani (54); dan anak perempuan pertama, Dhea Chairunisa (25).
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan DDS mempelajari kasus Munir dan Mirna yang menggunakan sianida.
"Ternyata, yang bersangkutan menjelaskan belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi. Di mana kasus yang pernah terjadi itu kasus yang menggunakan zat kimia, antara lain kasus Munir yang waktu itu meninggal karena zat kimia arsenik," kata Mochammad Sajarod Zakun, Jumat (02/12/2022).
Kedua adalah pelaku belajar dari kasus di Jogja. Kasus tersebut adalah sate diolesi sianida dan kasus yang menyita perhatian publik yakni kopi sianida yang menyeret Mirna sebagai terpidana.
"Yang kedua, kasus yang terjadi di Jogja beberapa waktu lalu yang mana ada sate yang diolesi zat kimia berupa sianida ,dan juga kasus Mirna yang mengunakan sianida dicampurkan ke dalam kopi,"ujarnya di Aula Mapolresta Magelang.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi juga menemukan fakta baru yakni perencanaan menghabisi nyawa keluarganya sendiri sudah dilakukan tersangka sejak lama.
Baca juga: Dhio Daffa Gunakan 2 Sendok Sianida untuk Bunuh Keluarganya, Polisi: 2 Miligram Sudah Mematikan
Pelaku diketahui telah melakukan percobaan pembunuhan pertama yang dilakukan dengan mencampurkan zat kimia arsenik ke dalam minuman es dawet, pada Rabu (23/11/2022).
Lalu,mencoba kembali pada percobaan kedua hingga nyawa korban tidak terselamatkan, pada Senin (28/11/2022).
"Dia merencanakan itu sudah sejak lama, sejak tanggal 15 November yang lalu. Terkait percobaan pembunuhan yang pertama, karena tidak berhasil maka merencanakan kembali dan membeli zat kimia lain yang memiliki efek mematikan,"ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk kondisi kesehatan kejiwaan tersangka DDS saat ini dalam kondisi baik.
Tersangka mampu menjelaskan dengan detail dan gamblang terkait kronologi-kronologi kejadian.
"Tersangka masih memiliki ketahanan jiwa yang cukup.Karena setiap kali kita lakukan pemeriksaan baik wawancara maupun interogasi semua dijelaskan dengan gamblang dan jelas. Yang bersangkutan menjelaskan secara detail kronologi-kronologi, juga jawaban yang disampaikan kepada penyidik,"terangnya.
Baca juga: DDS Ternyata Racuni Keluarganya hingga Tewas Pakai Sianida, Beli Secara Online Rp 750 Ribu