BPBD Catat Suhu Awal Timbunan Material Vulkanis Gunung Semeru Mencapai 800 Derajat Celcius
BPBD Kabupaten Lumajang mencatat suhu awal timbunan material vulkanis erupsi Gunung Semeru mencapai 800 derajat celcius.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat suhu awal timbunan material vulkanis erupsi Gunung Semeru mencapai 800 derajat celcius.
Bahkan epulan asap dan uap di timbunan material vulkanis tersebut masih mengepul hingga Senin (5/12/2022) hari ini.
"Suhu awal saat erupsi terjadi sebesar 800 derajat celcius. Kemudian setelah berproses hingga kini masih di atas 200 celcius untuk timbunan material vulkanis yang di bawah," ujar Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi saat dikonfirmasi, Senin.
Menurut Patria, suhu material vulkanis tersebut bisa bertahan cukup lama tergantung pada kedalaman material dan cuaca.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru: Erupsi Kecil Masih Terjadi hingga Berpotensi Timbulkan Kegempaan
"Pengalaman erupsi tahun kemarin bahkan bisa sampai berbulan-bulan untuk ketinggian material yang mencapai 5 meter," bebernya.
Sementara itu, hingga kini BPBD Kabupaten Lumajang mencatat terdapat 2 fasilitas umum jembatan yang rusak akibat erupsi Semeru.
"Untuk kerusakan fasilitas umum, terdapat 2 jembatan rusak. Yakni Jembatan Gladak permanen dan jembatan alternatif yang berada di Dusun Kajar Kuning," kata dia.
"Sementara untuk kerusakan rumah, memang sejumlah rumah sudah rusak sejak awal erupsi Semeru menerjang pada Desember 2021," jelasnya.
Patria membeberkan jika kondisi jembatan Gladak Perak Gantung masih utuh, namun warga dilarang melintasi jalur tersebut.
"Berdasarkan assesment pagi tadi jembatan gantung Gladak Perak masih utuh namun karena statusnya masih awas jadi jalur masih tutup dan tidak bisa dilewati oleh warga," ujarnya.
BNPB bantah potensi tsunami hingga ke Jepang
Sementara itu terkait beredarnya kabar yang menyebutkan bahwa letusan Gunung Semeru dapat membangkitkan tsunami hingga ke negara Jepang dibantah oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: Riwayat Letusan Gunung Semeru Tahun 1818-2022, Gunung Berapi Aktif di Indonesia
BNPB menilai kabar tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.