Cerita Seorang Ibu Gendong Dua Anak dan Bawa Dokumen Penting Saat Selamatkan Diri dari Erupsi Semeru
Mita Rosalia bercerita saat tahu Gunung Semeru erupsi, Minggu (4/12/2022) pagi. Tak pikir panjang ia bergegas menggendong anaknya menyelamatkan diri.
Editor: Adi Suhendi
![Cerita Seorang Ibu Gendong Dua Anak dan Bawa Dokumen Penting Saat Selamatkan Diri dari Erupsi Semeru](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/guguran-material-vulkanis-masih-begitu-membara-di-dusun-kajar-kuning-desa-sumberwuluh.jpg)
Mita merupakan salah satu dari sekian banyak warga yang sempat kehilangan tempat tinggal.
Dulu, Mita tinggal di Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Lantaran rumahnya lenyap, Mita tinggal di Huntara Bumi Damai Semeru, Candipuro.
Baca juga: Update Semeru Hari Ini: 1.979 Jiwa Mengungsi Akibat Awan Panas Guguran Gunung Semeru
"Saya tinggal di Huntara karena sebelumnya rumah saya hancur. Jadi sudah tidak bisa ditinggali kembali. Sekarang tinggal di Huntara," kenangnya.
Kini, Mita hanya bisa berdoa sembari berharap rasa traumatisnya mereda.
"Saya berharap tidak ada erupsi susulan kembali dan bisa kembali ke rumah. Saya juga bingung mau tinggal di mana kalau tidak di rumah itu (Huntara)," katanya.
Di pengungsian, Mita bersama para pengungsi lain membutuhkan bantuan susu dan popok bagi anak bayinya.
"Sekarang bantuan yang sudah kami dapat makanan dan minuman. Kami berharap dan membutuhkan susu dan popok untuk para bayi di sini," ucapnya.
Gubernur Jatim imbau warga selamatkan diri
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga yang berada di lokasi sekitar Gunung Semeru Lumajang untuk segera menyelamatkan diri dan mencari titik-titik evakuasi terdekat yang sudah disiapkan petugas.
Imbauan Khofifah diberikan menyikapi status Gunung Semeru yang mengalami peningkatan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).
Baca juga: Update Semeru Hari Ini: Awan Panas Meluncur hingga 11 Km, Sebanyak 1.979 Warga Mengungsi
Naiknya status tersebut setelah Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu (4/12/2022) pagi.
"Saya mohon agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktifitas apapun dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri terlebih dahulu. Tolong, karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat," kata Khofifah.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak atau ± 5176 mdpl.
Dengan status itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.