Fasilitas Umum Berupa Dua Jembatan di Lumajang Alami Kerusakan Parah
Patria membeberkan jika kondisi jembatan Gladak Perak Gantung masih utuh namun warga dilarang melintasi jalur tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - BPBD Kabupaten Lumajang mencatat dua fasilitas umum jembatan yang rusak akibat erupsi Semeru.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, untuk kerusakan fasilitas umum, terdapat 2 jembatan rusak.
"Yakni Jembatan Gladak permananen dan jembatan alternatif yang berada di Dusun Kajar Kuning," katanya, Senin
Sementara untuk kerusakan rumah, memang sejumlah rumah sudah rusak sejak awal erupsi Semeru menerjang pada Desember 2021.
Patria membeberkan jika kondisi jembatan Gladak Perak Gantung masih utuh namun warga dilarang melintasi jalur tersebut.
Baca juga: Menilik Dusun Kajar Kuning Lumajang Usai Diselimuti Awan Panas Gunung Semeru, Masih Ada Ternak Hidup
"Berdasarkan assement pagi tadi jembatan gantung Gladak Perak masih utuh namun karena statusnya masih awas jadi jalur masih tutup dan tidak bisa dilewati oleh warga," tutupnya.
Patria menambahkan, kepulan asap dan uap di timbunan material vulkanis tersebut masih mengepul hingga kini.
"Suhu awal saat erupsi terjadi sebesar 800 derajat celcius. Kemudian setelah berproses hingga kini masih di atas 200 celcius untuk timbunan material vulkanis yang di bawah," ujar Patria.
Suhu material vulkanis tersebut bisa bertahan cukup lama tergantung pada kedalaman material dan cuaca.
"Pengalaman erupsi tahun kemarin bahkan bisa sampai berbulan-bulan untuk ketinggian material yang mencapai 5 meter," bebernya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Suhu Timbunan Material Vulkanis Gunung Semeru Capai 800 Derajat, Asap dan Uap Masih Mengepul