Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Erupsi Gunung Semeru: Pria Tak Mau Dievakuasi hingga Awan Panas Masih Keluarkan Asap

video seorang pria yang tak mau dievakuasi saat erupsi di Gunung Semeru viral hingga dapat tanggapan dari Bupati Lumajang

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Update Erupsi Gunung Semeru: Pria Tak Mau Dievakuasi hingga Awan Panas Masih Keluarkan Asap
SURYA/SURYA/PUR
ERUPSI GUNUNG SEMERU - Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar yang terpantau dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (5/12/2022). Berikut sejumlah update terkait erupsi Gunung Semeru, dari viral video pria enggan dievakuasi hingga awan panas guguran (APG) yang masih mengeluarkan asap. 

TRIBUNNEWS.COM - Video sejumlah orang yang tak mau dievakuasi dari pondok pesantren yang berlokasi di zona merah Gunung Semeru, beredar di media sosial.

Dalam video yang ramai di TikTok tersebut, terlihat suasana yang gelap karena tertutup abu vulkanik.

Terlihat juga tim penyelamat yang mendatangi lokasi tersebut untuk mengevakuasi.

Tim relawan juga menemui sosok pria berpakaian putih, dan menyarankan agar mau untuk dievakuasi.

Mengutip TribunJateng.com, pria tersebut enggan untuk dievakuasi.

"Bapak ini mengeluarkan pernyataan singkat bahwa ini urusannya beliau. Masalah keselamatan santri-santrinya itu urusan beliau. Kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin," ucap relawan.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru: Terjadi 18 Gempa Erupsi di Siang Ini, Amplitudo 16-23 mm

"Ada berapa orang di sini?" tanya petugas lain.

BERITA REKOMENDASI

"Ada sekitar 15 orang," jawab pria baju putih.

Setelah tak mau dievakuasi, relawan pun pergi meninggalkan lokasi.

Tim relawan yang sempat mengajak seorang pria untuk turun juga dicegak oleh pihak pondok pesantren.

Video tersebut juga dikonfirmasi Thoriqul Haq selaku Bupati Lumajang.

Ia mengungkapkan jika video tersebut diambil di Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo.


Thoriq juga menyebutkan bahwa tempat tersebut bukan pesantren, melainkan padepokan.

"Saya terima informasi dari warga yang ada di Supiturang, memang benar tidak mau dievakuasi, tapi di sana bukan pondokan yang ada madrasah diniyahnya seperti halnya pondok pesantren, ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," jelas Thoriq seperti yang dilansir Kompas.com.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas