Kata Polisi soal Identitas Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar yang Beredar
Beredar identitas dari terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, polisi akhirnya angkat bicara.
Penulis: Nuryanti
Editor: Endra Kurniawan
![Kata Polisi soal Identitas Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar yang Beredar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pengamanan-lokasi-bom-bunuh-diri-di-mapolsek-astana-anyar_20221207_133722.jpg)
Selanjutnya, ia memastikan jika pihaknya akan memberikan informasi yang valid terkait peristiwa itu.
"Kami harapkan, tidak ada informasi yang bisa dijadikan patokan selain informasi yang bersumber dari yang bisa dipertanggungjawabkan."
"Dalam hal ini, kita akan memberikan informasi akurat dan bisa dipertanggungjawabkan di publik," tutur Ibrahim.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Bandung Targetkan Polisi, BNPT Ungkap Alasan Karena Sering Menggagalkan Misi Teror
Pelaku Disebut Lone Wolf
Dikutip dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan, aksi yang dilakukan pelaku disebut-sebut lone wolf.
Lone wolf adalah istilah dari pelaku terorisme yang menjalankan aksinya seorang diri dan tidak terafiliasi oleh organisasi apapun.
“Sementara iya itu lone wolf, tapi yang menjadi penyelidikan itu siapa yang membantu dia,” ujar Kepala BNPT, Boy Rafli Amar, Rabu.
![Petugas kepolisian melakukan penutupan ruas jalan dan pengamanan sekitar lokasi ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Peristiwa ledakan bom yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar sekitar pukul 08.20 WIB tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pengamanan-lokasi-bom-bunuh-diri-di-mapolsek-astana-anyar_20221207_132957.jpg)
Namun, pihaknya belum bisa memastikan identitas maupun jaringan teroris mana dari si pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Sebab, kata dia, pelaku seperti ini bisa muncul kapan saja jika ada kesempatan dan momen-momen tertentu.
“Kita belum pastikan itu (JAD), tapi kan ini karakter-karakter atau misi-misi umumnya apakah JAD, atau JI itu bisa dengan cara-cara modus operandi seperti ini."
"Tentu perlu data lebih lanjut untuk kita simpulkan ke arah sana,” terang Boy Rafli Amar.
(Tribunnews.com/Nuryanti, TribunJakarta.com, Kompas.com/Kontributor Balikpapan, Ahmad Riyadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.