Operasi SAR Skala Besar Pencarian Helikopter Polri yang Jatuh di Belitung Ditutup
Selama pelaksanaan pencarian sejumlah kendala ditemui, seperti titik koordinat los kontak helikopter yang tidak terdatakan pasti mempersulit operasi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Belitung Riki Pratama
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Pencarian helikopter NBO-105 nomor register P-1103 yang jatuh di Perairan Belitung Timur, AKP Arif Rahman Saleh resmi ditutup, Selasa (6/12/2022) kemarin.
Hingga Rabu (7/12/2022) atau hari ke-11 sejak jatuhnya helikopter milik Polairud Baharkam Polri di perairan Buku Limau, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (27/11/2022) lalu nasib kapten pilot belum diketahui.
Hanya jenazah Co pilot Briptu Lasminto, Mekanik Teknis Bripka Joko Mudo dan Mekanik Teknis Bripda Khoirul Anam yang berhasil ditemukan.
Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra melalui Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Pol Maladi mengatakan, pada hari Selasa 6 Desember 2022 pada pukul 16.00 WIB telah dilaksanakan apel penutupan pelaksanaan pencarian helikopter NBO 105/P-1103 bertempat di Pelabuhan ASDP Manggar.
Apel penutupan SAR pencarian helikopter dipimpin langsung Plt Dir Pol Udara Baharkam Polri, Kombespol Raden Hendrawan dan diikuti Karo Ops, Dir Polairud Polda Babel serta Kakansar Provinsi Babel.
Baca juga: Keluarga Kapten Pilot Helikopter yang Jatuh di Belitung Berharap AKP Arif Rahman Saleh Ditemukan
"Kami sampaikan bahwa untuk diketahui pencarian masih tetap berlanjut sampai tanggal 18 Desember 2022.
Namun dari yang skala besar gabungan atau nasional, diperkecil menjadi gabungan di kabupaten yang artinya dipegang kendali oleh Polda dan Polres.
Dengan tetap memonitor dari pusat," kata Maladi di ruang kerjanya, Rabu (7/12/2022).
Ia menambahkan, selama pelaksanaan pencarian sejumlah kendala ditemui, seperti titik koordinat los kontak helikopter yang tidak terdatakan dengan pasti mempersulit operasi SAR.
"Kemudian terjadinya perubahan cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian/penyelaman sehingga kapal kembali ke dermaga.
Alat yang digunakan untuk melakukan pencarian di bawah laut atau sonar hanya dimiliki oleh KRI," ujarnya.
"Arus pergerakan air dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga proses penyisiran dilakukan pada waktu air laut pasang dan jaringan komunikasi untuk mendukung operasi sar hanya menggunakan jaringan komunikasi terbatas," lanjutnya.
Maladi mengatakan, berkaitan evaluasi pencarian telah menggunakan beberapa metode pencarian.