Beda Data Jumlah Korban Tewas Gempa Cianjur Antara Bupati dan BNPB, Begini Respons Ridwan Kamil
Bupati Cianjur Herman Suherman dan BNPB beda suara terkait jumlah korban tewas gempa
Editor: Erik S
Ia juga meminta pemda bisa lebih tegas dan mengkoordinir warga agar tidak kembali ke hunian yang lama.
Pasalnya, Kementerian PUPR telah menyiapkan rumah tahan gempa dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) untuk relokasi hunian warga di lahan yang sudah disiapkan pemda di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, yang lengkap dengan prasarana, sarana, dan utilitasnya.
Baca juga: Toyota Donasikan Bantuan Senilai Rp600 Juta untuk Korban Gempa di Cianjur
Ditjen Perumahan Kementerian PUPR telah menyiapkan rumah tahan gempa untuk relokasi warga terdampak bencana tipe 36 dan memiliki lahan 75 meter persegi.
Rencananya rumah tahan gempa tersebut dibangun sebanyak 200 unit dan terbagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022 dan tahap kedua pada pekan ketiga Januari 2023.
"Pemerintah bertanggung jawab atas keselamatan warganya. Ketika warga direlokasi maka mereka akan mendapatkan ganti rugi rumah tahan gempa tipe 36 beserta lahannya. Jadi lahan yang di lokasi rawan harus dikuasai pemda sehingga tidak ada lagi masyarakat yang membangun rumah di tempat lama," tutur Iwan.
Penulis: Hilman Kamaludin
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polemik Jumlah Korban Gempa Cianjur, Gubernur Ridwan Kamil Minta Pegang Saja Data BNPB
dan
Korban Tewas Gempa Jadi 600 Orang, Bupati Cianjur: Banyak yang Langsung Dimakamkan Keluarga