Beda Data Jumlah Korban Tewas Gempa Cianjur Antara Bupati dan BNPB, Begini Respons Ridwan Kamil
Bupati Cianjur Herman Suherman dan BNPB beda suara terkait jumlah korban tewas gempa
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan 265 korban tewas gempa tidak melapor.
Oleh karena itu, Herman Suherman mengungkapkan jumlah korban jiwa akibat gempa Cianjur menjadi 600 orang dan 8 orang masih hilang.
Baca juga: 15 Jenazah Korban Gempa Cianjur Belum Teridentifikasi, Polisi Imbau Warga Melapor
Sementara data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban gempa Cianjur itu 335 orang.
“Banyak yang tidak melaporkan anggota keluarganya yang meninggal akibat gempa, setelah dilakukan pendataan ulang jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang,” ungkap Herman, Senin (12/12/2022) seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan di Kecamatan Cugenang saja 400 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut, termasuk 8 orang yang belum ditemukan, ditambah dari Kecamatan Pacet, Cianjur dan Warungkondang karena sudah dikubur tapi tidak dilaporkan, sehingga mereka tidak masuk dalam daftar di Pemkab Cianjur.
Dalam proses pendataan ulang, Pemkab meminta RT/RW dan perangkat desa mendata ulang warga yang meninggal akibat gempa dan tidak dibawa ke rumah sakit atau puskesmas, hingga ditemukan sebanyak 600 orang meninggal akibat gempa.
“Data korban meninggal berdasarkan nama per alamat dengan surat keterangan kematian dari pemerintah desa, sehingga data tersebut akan diteruskan ke Kemensos agar keluarga yang ditinggalkan dapat menerima uang duka,” ujarnya.
Tanggapan Gubernur
Menanggapi pernyataan Herman, Ridwan Kamil mengatakan, jika bupati menyatakan jumlah korban jiwa itu lebih dari data yang awal, maka tinggal menunggu waktu diverifikasi oleh BNPB.
Baca juga: Update Gempa Cianjur: Jenazah Bocah 11 Tahun Ditemukan Tertimpa Reruntuhan Bangunan di Cugenang
"BNPB melaporkan yang dilaporkan, kalau Pak Bupati menyatakan ada yang tidak dilaporkan tapi meninggal dunia," ujar Ridwan Kamil di SMAN 1 Cimahi, Selasa (13/12/2022).
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan jumlah korban gempa Cianjur yang meninggal dunia itu sementara harus tetap memegang data dari BNPB
"Untuk dilakukan kroscek karena setiap hari yang dikutip media kan data BNPB," katanya.
Emil mengatakan, butuh waktu sehari sampai dua hari untuk melakukan kroscek data yang disampaikan Bupati Cianjur dengan data yang dikantongi BNPB.
Hasil kroscek tersebut akan langsung disampaikan ke publik.