Danrem 172/PWY Sebut Korban Kelompok Separatis Teroris di Distrik Oksebang Papua Warga Sipil
KST Pimpinan Nason Mimin dilaporkan membunuh tukang ojek dengan dalih sebagai intel Pemerintah Indonesia, Senin (5/12/2022)
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi keji yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) yang sebelumnya dikenal dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua kembali menelan korban sipil.
KST Pimpinan Nason Mimin dilaporkan membunuh tukang ojek dengan dalih sebagai intel Pemerintah Indonesia, Senin (5/12/2022).
Kekejian dan kebiadaban kelompok Nason itu diabadikan dalam bentuk video yang tersebar ke publik.
Aksi sadis itu mendapat reaksi Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring.
Dia membantah tuduhan tukang ojek yang menjadi korban kekejian KST sebagai aparat intelijen.
Bang JO, demikian Komandan Korem 172/PWY kerap disapa, bahkan mengkonfirmasi jumlah korban tewas ada 3 orang yang telah dibunuh secara keji oleh KST di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kab. Pegunungan Bintang. Ketiga korban masing-masing La Usu (23), La Ati (40) dan La Aman (39).
Baca juga: KKB Serang Tukang Ojek di Papua: 3 Orang Tewas, 3 Korban Selamat Sempat Diamankan Warga
"Mereka adalah warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/12/2022).
“Jadi tidak benar kalau mereka (KST) menyebut para korban adalah aparat Intelijen.
Mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek,” imbuhnya.
Bang JO menuding, pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris.
"Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat. Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan,” katanya.
Bang JO juga menyatakan, KST telah memfitnah tukang ojek tersebut sebagai personel intelijen.
Mereka dengan sengaja menyelipkan senjata jenis pistol kepada korban.