Soal Kasus Potongan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh, Kepolisian Langsung Bentuk Tim Khusus
Kombes Ariasandy selaku Kabid Humas Polda NTT mengungkapkan jika penyidik Satreskrim Polres Belu telah membentuk tim khusus untuk kasus ini.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Polres Beru, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus melakukan pendalaman soal kasus potongan jari manusia di dalam sayur lodeh.
Kombes Ariasandy selaku Kabid Humas Polda NTT mengungkapkan jika penyidik Satreskrim Polres Belu telah membentuk tim khusus untuk kasus ini.
"Tim khusus ini dibentuk untuk mengungkap siapa pemilik potongan jari itu," ujar Ariasandy, kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2022) pagi.
Meski telah mendapatkan keterangan dari beberapa saksi, namun pihak kepolisian masih belum mendapatkan titik terang.
Pihaknya juga telah menerima tiga barang bukti.
"Ada tiga barang bukti yang diserahkan dari Polsek Tasifeto Timur ke Polres Belu. Satu di antaranya adalah potongan jari itu," kata Ariasandy.
Baca juga: Polisi Periksa Pemilik Warung yang Jual Sayur Lodeh Bercampur Potongan Jari Manusia, Ini Hasilnya
Sebelumnya diberitakan, ada seorang warga yang menemukan potongan jari manusia di sayur lodeh.
Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jari manusia di sayur lodeh itu pertama kali ditemukan oleh Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
Sayur lodeh tersebut dibeli oleh Dion Klau dan Isto Foa di warung makan AI milik YKD.
Atas temuan itu, Petrus melapor ke Mapolsek Tasifeto Timur, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Ariasandy membenarkan hal tersebut.
"Sayur lodeh tahu itu dibelinya di warung makan AI milik YKD di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu," katanya, Minggu (11/12/2022).
Atas laporan tersebut, pihak kepolisian memeriksa beberapa orang.
"Polres Belu juga sudah periksa orang per orang yang bekerja di warung A."
"Serta penjual tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," terang Ariasandy.
(Tribunnews.com, Renald/Nanda Lusiana)(Kompas.com,Sigiranus Marutho Bere)