Salat Ibunda Alprih Mendadak Buyar Sebelum Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk King Kobra
Salat sunat ibunda Alprih Priyono mendadak buyar sebelum eks asisten Panji Petualang meninggal dunia di rumah sakit Sukabumi, Jawa Barat.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Salat sunat yang dijalankan Iroh (68) mendadak buyar, sebelum putranya Alprih Priyono yang merupakan eks asisten Panji Petualang meninggal dunia di rumah sakit Sukabumi, Jawa Barat.
Warga Sukabumi, Jawa Barat tersebut mengaku awalnya ia tidak panik saat mendapat kabar Alprih Priyono dipatuk anak king kobra dari teman anaknya yang datang ke rumah.
Saat itu, Iroh mendapat kabar pada Minggu (18/12/2022) sekira pukul 23.00 WIB.
Iroh menyebut bukan kali pertama Alprih Priyono digigit ular.
Kejadian serupa pernah dialami Alprih pada 2015 silam dan anaknya tersebut selamat.
Baca juga: Sebelum Dipatuk Ular King Kobra, Alprih Priyono Asisten Panji Petualang Digigit Musang
"Saya awalnya tidak kaget karena pada 2015 dia pernah juga dipatuk king kobra tapi Alhamdulillah waktu itu selamat diberi suntikan serum anti bisa ular kobra," kata Iroh saat ditemuai di kediamannya gang Brawijaya IV, RT 02/06, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa (20/12/2022).
Iroh pun saat itu langsung menjalankan salat sunat di rumahnya.
Hingga akhirnya ada teman Alprih yang datang kembali ke rumah memberikan kabar kepada Iroh sekitar pukul 24.00 WIB.
Baca juga: Detik-detik Alprih Priyono, Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dunia Dipatuk Anak Ular King Kobra
"Saya salat sunat saja di rumah, namun setelah 6 rakaat saya terus tidak konsen, buyar saja pikirkan ibu, terus ada lagi teman Alprih yang ke rumah nyuruh bawa KTP ke rumah sakit, saya langsung datang aja sama si bapak ke bunut," katanya.
Setelah ibunya tiba di Rumah Sakit, saat itu Alprih sedang ditangani petugas kesehatan dengan cara di pompa jantungnya.
"Jantungnya katanya melemah, saya samperin anak saya itu saya bisikin ke telinganya supaya kuat, Allahu, Allahu, namun habis itu matanya langsung tertutup dan kata petugas jantungnya sudah berhenti," ungkapnya.
Iroh tidak menyangka, anaknya meninggal dunia dalam hobinya itu yakni pencinta hewan jenis ular.
Baca juga: Alprih, Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk Ular King Kobra Saat Nobar Final Piala Dunia
"Tapi Alhamdallah kondisi saya tenang dan langsung disiapkan ambulan dibawa ke rumah," pungkasnya.
Menurut Iroh, Alprih bergabung dengan Panji Petualang sejak 2014.
Dari kecil Alprih memang punya ketertarikan kepada dunia reptil.
Iroh menceritakan pernah suatu saat dirinya dipanggil sekolah karena Alprih membawa ular di saku baju.
"Dari SMP juga Alprih itu suka ngumpetin ular di kantong bajunya, pernah dulu pas SMP saya dipanggil gurunya karena Alprih membawa ular ke sekolahan, kalau sama Panji Petualang itu dari awal sejak panji tinggal di Cianjur 2014," katanya.
Iroh pun mengingat ada karakter berbeda dari biasanya semenjak tiga bulan ke belakang sebelum putranya tersebut meninggal dunia.
Saat itu, kata Iroh, Alprih berhasil menangkap ular kobra putih.
"Ya tiga bulan yang lalu ia ada karakter berbeda, usai menangkap ular kobra putih di wilayah Jampang. Nah tiba-tiba ia mandiri dan rajin, termasuk ibadahnya," ungkap Iroh.
Penulis: Dian Herdiansyah
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk Anak Ular King Kobra di Sukabumi saat Nonton Piala Dunia