MUI Garut Sebut Calon Pelaku Bom Bunuh Diri Datang ke Garut Sebelum Beraksi, Ini Alasannya
Kedatangan mereka dimaksudkan meminta izin kepada tokoh-tokoh radikal dan intoleran yang ada di Garut
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut Jawa Barat mengungkapkan para pelaku serangan bom bunuh diri sebelum beraksi terlebih dahulu datang ke Garut.
Kedatangan mereka dimaksudkan meminta izin kepada tokoh-tokoh radikal dan intoleran yang ada di Garut.
Baca juga: Densus 88 Masih Pelajari Motif Selain Tolak KUHP, Ungkap Kasus Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Ketua MUI Garut, KH Sirojul Munir menyebutkan kelompok yang datang ke Garut sebelum melakukan aksi teroris yakni dari kelompok yang berafiliasi dengan ISIS hingga JAD.
"Dari kelompok manapun seperti ISIS, JAD dan sebagainya, kalau (mereka) mau melakukan bom bunuh diri pasti minta izin terhadap tokoh-tokoh intoleran dan radikalis di Kabupaten Garut," ujarnya saat ditemui di Mapolres Garut, Kamis (22/12/2022).
KH Munir menuturkan, tokoh-tokoh radikal dan intoleran yang ada di Kabupaten Garut itu merupakan tokoh yang melanjutkan perjuangan DI/TII dari kelompok Fisabilillah.
Ia menjelaskan para pelaku bom bunuh diri belum bisa melakukan aksinya itu, sebelum meminta izin terlebih dahulu kepada tokoh radikal yang berada di Kabupaten Garut.
"Kalau belum sowan ke tokoh-tokoh kelompok radikal intoleran (di Garut) mereka belum bisa melakukan (teror)," ungkapnya.
Baca juga: Densus 88 Polri Tangkap 26 Terduga Teroris Sebelum dan Pasca Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar
Ia menyebut sejumlah warga Garut di 42 kecamatan sudah lama diindikasikan terpapar paham radikalisme, namun menurutnya jumlahnya harus benar-benar dipastikan.
Menurutnya, jika hal tersebut dibiarkan oleh pemerintah maka akan berdampak buruk pada keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Nantinya kalau sudah siap, mereka arahnya kesana (jadi teroris baru), kalau betul-betul dibiarkan oleh kita semua oleh pemerintah terutama, mereka akan kudeta merubah negara, sistem pemerintah," ungkapnya.
Kelompok radikal tersebut menurutnya tidak akan mampu merubah negara dengan cara damai, melainkan akan melakukan cara-cara kekerasan seperti menyebar teror atau angkat senjata.
Baca juga: Soal Bom Bunuh Diri Astana Anyar, BNPT: Akibat Program Deradikalisasi yang Opsional
Ia berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat terus menerus memperkuat diri dan keimanan agar tidak terkontaminasi oleh paham-paham radikal yang bisa membahayakan keamanan negara.
"Kami juga MUI dengan aparat penegak hukum saat ini rutin melakukan sosialisasi-sosialisasi, termasuk memberikan pengawasan dan pembinaan terhadap mereka mantan pengikut kelompok radikal," ujarnya.
Penulis: Sidqi Al Ghifari
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kelompok Teroris Datangi Tokoh-tokoh Radikal di Garut sebelum Lakukan Aksi Serangan Bom, Minta Izin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.