Kapolda DIY Tanggapi Insiden Balita Terluka Diduga Terkena Proyektil, Senjata Api Telah Diamankan
Kapolda DIY masih menunggu hasil pemeriksaan insiden balita terluka karena diduga terkena proyektil tembakan peringatan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Suwondo Nainggolan menaggapi insiden balita berusia 4 tahun yang terluka diduga terkena proyektil tembakan peringatan di Sleman.
Ia menjelaskan Polda DIY telah mengasistensi Polresta Sleman untuk melakukan pengecekan secara intensif dalam insiden ini.
Peristiwa ini masih dalam proses penyelidikan. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi.
Senjata api yang digunakan oknum anggota Polsek Ngaglik melakukan tembakan peringatan juga telah diamankan.
Menurut Irjen Suwondo konstruksi kejadian secara lengkap baru bisa disampaikan ketika proses penyelidikan telah selesai.
Baca juga: Balita Alami Luka Kepala Diduga Terkena Peluru, Polisi Sebut saat Kejadian Ada Tembakan Peringatan
Ia juga masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan para petugas.
"Tentunya juga prosesnya nanti kita akan melihat peristiwa ini secara jelas. Sementara ini masih kami lakukan pengecekan."
"Nanti saya menunggu hasil dari pada prosesnya. Kan Polda sudah menjalankan fungsi terkait sudah melakukan asistensi ke Polresta Sleman," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Ia juga masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan para petugas terkait dugaan proyektil yang mengenai kepala balita berusia 4 tahun.
"Masih pemeriksaan. (Berapa) nanti saya belum menerima laporan lengkapnya. Polda juga sudah turun, sudah melihat mengecek kelengkapan daripada pemeriksaan itu," terangnya.
Kondisi balita
Kondisi balita perempuan berinisial J (4) yang diduga terkena proyektil tembakan peringatan sudah membaik dan stabil.
Korban sempat menjalani operasi bedah selama 6 jam di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.
Baca juga: Polisi di NTT Tertembak Peluru Rekannya Sendiri, Kapolda NTT Tegaskan Bukan Tembak Menembak
Kini benda asing yang diduga proyektil telah diangkat dari tubuh korban.
Diketahui, korban sempat terjatuh dan mengalami luka di kepala saat sedang bermain di Wilayah Padukuhan Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (18/12/2022) sekira pukul 13.00 WIB.
Setelah diperiksa di rumah sakit dan menjalani rontgen, terlihat ada benda asing diduga mirip proyektil yang membuat kepala balita tersebut terluka.
Dokter Bedah Saraf RSUP Dr Sardjito, Adiguno Suryo Wicaksono menjelaskan saat operasi bedah pihaknya hanya mengeluarkan benda asing yang ada di kepala balita dan tidak mengetahui secara rinci benda tersebut.
“Bentuknya, saya juga kurang paham, saya hanya mengambil saja dan tidak memperhatikan bagaimana bentuknya,” jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Adiguno mengatakan, setelah benda asing diangkat langsung dibawa ke tim forensik medis RSUP Dr Sardjito.
Ia hanya mengetahui jika benda asing yang ditemukan berjumlah satu dan berukuran sekitar 8 cm.
“Anak itu ada luka di bagian belakang sebelah kanan. Kemudian, lokasi (benda asing) itu ada di otak kecil, dalamnya kurang lebih 8 cm,” ungkapnya.
Menurutnya, semua benda asing yang masuk ke tubuh akan membahayakan termasuk yang dialami korban yang masih balita.
Ketika pertama datang ke rumah sakit, kondisi korban sadar namun gelisah ketakutan.
“Datang Minggu sore, sekitar jam 18 dan diperiksa lebih lanjut, kami siapkan alat dan kami operasi subuh, Senin mulai jam lima pagi,” pungkasnya.
Baca juga: Soewardi Tewas Terkena Peluru Nyasar Anggota Satlantas Polresta Pontianak, Kapolda Kalbar Minta Maaf
Adiguno menjelaskan korban saat ini sudah dapat berkomunikasi.
"Kondisi baik dan stabil dengan tanda-tanda bisa berkomunikasi dengan orangtua maupun dengan orang lain," tambahnya.
Meski sudah sadar, korban tetap akan mendapat perawatan dan pengawasan intensif.
"Masih butuh pengawasan intensif di Sardjito di ruang perawatan, kondisi cukup sadar," katanya.
Propam turun tangan
Propam Polresta Sleman ikut memantau perkembangan kasus balita perempuan yang kepalanya terluka diduga terkena proyektil.
Benda asing tersebut sedang diperiksa di laboratorium forensik untuk memastikan apakah proyektil atau bukan.
Kasi Propam Polresta Sleman, Iptu Mulyanto akan memantau langsung perkembangan kasus ini.
Hal ini karena benda asing tersebut diduga proyektil tembakan peringatan yang dilakukan anggota Polsek Ngaglik.
Baca juga: Warga Simpenan Sukabumi Jadi Korban Peluru Nyasar
"Infonya, iya (sudah diangkat). Tapi saya belum melihat sendiri. Belum monitor secara langsung," ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.
Kasus ini ditangani Satreskrim Polresta Sleman dan Propam Polresta Sleman terus memonitor perkembangan.
"Kami monitor perkembangan. Apakah itu benar proyektil atau bukan. Benda asing itu kan, belum bisa dipastikan. Jadi, kami menunggu (penyelidikan) dari Reskrim Polresta Sleman seperti apa, dan hasil forensik-nya seperti apa," terangnya.
Mulyanto belum bisa memastikan benda yang melukai balita itu proyektil atau bukan.
Namun, berdasarkan keterangan dari dokter, benda tersebut jatuh dari atas dan bukan dari samping.
"Nah, Itu yang masih berproses, kami belum bisa menduga-duga, punya siapa. Sekarang ini, kami hanya mencari tahu perkembangannya seperti apa. Kami monitor," pungkasnya.
Kata pihak rumah sakit
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menjelaskan, korban kehilangan kesadaran karena luka di kepalanya.
"Saat masuk RSUP Dr Sardjito pasien mengalami gangguan kesadaran dan tampak luka terbuka di bagian kepala," jelasnya pada Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Rumah Warga di Cilandak Jakarta Selatan Diduga Jadi Sasaran Peluru Nyasar
Korban kemudian menjalani operasi pada Senin (19/12/2022) mulai pukul 06.00 WIB sampai 13.00 WIB.
"Dilakukan operasi jam 6.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Ditemukan corpal yang masuk di bagian kepala," ujarnya.
Ia belum dapat memastikan apakah benda yang membuat kepala korban terluka adalah peluru.
Menurutnya, benda asing itu akan diperiksa di Laboratorium Forensik RSUP Dr Sardjito
"Jadi setiap benda asing itu kita analisa secara forensik dulu. Nanti akan kita laporkan polisi, kebetulan kan sudah ada permintaan dari kepolisian terkait benda apa dan lain sebagainya," terangnya.
Kata Kapolresta Sleman
Kapolresta Sleman, AKBP Achmad Imam Rifai membenarkan ada informasi terkait balita yang terluka.
Dari hasil rontgen menunjukkan ada benda asing yang diduga peluru.
Ia tidak membantah hal tersebut, karena pada saat yang bersamaan Polsek Ngaglik sedang menghentikan dua pembuat onar di lokasi yang tidak jauh dari tempat balita terjatuh.
Baca juga: Seorang Warga Cilincing Jakarta Utara Diduga Terkena Peluru Nyasar, Jari Kakinya Terluka
"Piket Reskrim (Polsek) Ngaglik mendatangi TKP. Pada saat petugas datang dan memberikan peringatan untuk menghentikan perbuatan onar, orang tersebut tidak mengindahkan dan akan melakukan pelemparan batu," jelasnya, Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Polisi sempat memberikan tembakan peringatan ke para pembuat onar.
Keduanya berhasil diamankan, namun tidak ditahan dan hanya diberi pembinaan.
"Karena belum berbuat pidana kemudian dua orang tersebut dikembalikan," ungkapnya.
Menurutnya, waktu kejadian tembakan peringatan dan balita terjatuh hampir bersamaan.
"Dari kedua lokasi yang hampir bersamaan waktunya ada kemungkinan penyebab luka tersebut adalah proyektil yang merupakan tembakan peringatan dari anggota Polsek Ngaglik. Meskipun untuk jarak kedua TKP kurang lebih 1 km dan tembakan peringatan diarahkan ke atas," pungkasnya.
Ia berusaha berkomunikasi dengan keluarga korban terkait biya perawatan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
"Untuk proses masih berjalan sambil menunggu benda dugaan proyektil yang akan dilakukan pengujian labfor," bebernya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.