Kata Wisatawan Terjebak di Karimunjawa: Stok Makanan di Hotel Habis, Saya Mulai Panik
Cuaca di pulau Karimunjawa mulai memburuk. Hujan deras dan angin kencang serta ombak yang besar mulai muncul.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 232 wisatawan terjebak di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akibat cuaca buruk.
Salah satu wisatawan yang terjebak di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah bernama Cempaka Esa Rosendi menceritakan hal tersebut di akun resmi twitternya @CESArosendi.
"Bahwa keadaan kami wisatawan maupun warga Karimunjawa dalam keadaan sehat-sehat, walaupun cuacanya mengkhawatirkan. Setahu saya Karimunjawa memang pulau sehat karena dari zaman pandemi pun pulau ini diisolasi untuk menghindari penyebaran virus," ujar Cempaka yang sudah memberikan izin twitnya dikutip Tribun, Selasa (26/12/2022).
Baca juga: Dampak Cuaca Buruk, Ratusan Wisatawan Terjebak di Karimunjawa hingga Tindakan Pemkab Jepara
Cempaka menceritakan ia bersama suami dan empat orang anaknya tiba di pulau Karimunjawa pada 20 Desember 2022. Saat itu kondisinya masih cerah.
Setelah menginap selama dua hari tepatnya pada tanggal 22 Desember 2022 Cempaka mendapatkan informasi kalau kapal bakal datang lagi ke Karimunjawa pada awal Januari 2023 dirinya dan keluarga mulai panik.
Apalagi selama 11 hari tidak ada stok bahan makanan dan bahan bakar minyak di sana. Cuaca di pulau Karimunjawa pun mulai memburuk. Hujan deras dan angin kencang serta ombak yang besar mulai muncul.
"Bensin sangat dibutuhkan di sini karena jarak antar lokasi lumayan berjauhan, sebagai penghubung ke pusat tempat kami mencari makan yakni alun-alun Karimunjawa harus menggunakan motor atau mobil," ujarnya.
Cempaka kemudian bertahan hingga tanggal 25 Desember 2022 dengan stok bahan makanan yang ada di hotel tempatnya menginap.
Namun kemudian pihak hotel pada saat itu menyatakan stok bahan makanan sudah mulai menipis.
Bahkan warung-warung milik warga di sekitar hotel mulai tutup karena kehabisan bahan makanan. Cempaka semakin panik.
"Otak saya mulai panik," ujarnya.
Bukan dia saja yang mengalami kepanikan, ratusan wisatawan yang mengalami nasib sama terdampar di Karimunjawa juga terlihat muram wajahnya. Mereka berusaha tenang namun tetap terlihat kepanikan, apalagi banyak juga keluarga yang membawa serta anak-anak.
"Ucapan 'Tidak Ada Kapal' terdengar di setiap sudut Karimunjawa. Banyak wajah muram juga terlihat di wajah para wisatawan," kata Cempaka.
Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan Pelni mengerahkan kapalnya ke pulau Karimunjawa evakuasi 232 wisatawan yang terdampar karena cuaca buruk.
Baca juga: Kemenhub Bagikan E-Pas Kecil dan Diklat SKK BST-KLM Gratis Bagi Ratusan Masyarakat di Karimunjawa
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni pun langsung sigap melakukan penyesuaian jadwal kapal untuk mempercepat evakuasi wisatawan yang terjebak di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, akibat cuaca buruk.
KM Kelimutu, kapal penumpang milik Pelni, direncanakan tiba pukul 17.00 WIB di Karimun Jawa, Selasa (27/12/2022), empat hari lebih cepat dari jadwal semula.
"Namun sesuai permintaan Bupati Jepara, Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut telah menugaskan Pelni untuk mempercepat kedatangan kapal Pelni ke Karimun Jawa," ucap Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Opik Taupik.