Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Memutus Jembatan di Kupang, BPBD NTT Koordinasi Agar Tak Mengganggu Arus Balik Natal

BPBD Provinsi NTT koordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi terganggunya arus balik liburan Natal akibat putusnya jembatan akibat banjir.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Banjir Memutus Jembatan di Kupang, BPBD NTT Koordinasi Agar Tak Mengganggu Arus Balik Natal
Tangkapan Layar
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambrosius Kodo. BPBD Provinsi NTT koordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi terganggunya arus balik liburan Natal akibat putusnya jembatan akibat banjir. 

Ia menjelaskan, akibatnya warga kesulitan untuk melakukan pendistribusian makan siang.

Baca juga: Daftar 21 Wilayah Pesisir Indonesia yang Berpotensi Mengalami Banjir Rob Menurut BMKG

"Tidak bisa mendistribusikan makanan," ujarnya.

Kemudian berdasarkan arahan dari Camat setempat, warga mendistribusikan makanan menggunakan traktor.

"Maka warga setempat di bawah pak Camat menggunakan traktor untuk mendistribusikan makanan ke rumah-rumah tempat warga mengungsi," ungkapnya.

Ambrosius menuturkan, momen ini merupakan pengalaman unik bagi warga yang saat itu tengah terdampak banjir.

"Saya kira ini pengalaman unik nagi warga," katanya.

Sebab, menurut Ambrosius, warga bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memberikan pertolongan di masa darurat seperti itu.

Berita Rekomendasi

8 Desa Terdampak Banjir

Sebelumnya, BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT melaporkan ada delapan desa di Kabupaten Kupang yang terdampak banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo mengatakan, karena hal tersebut, warga terdampak di dua Kecamatan merayakan Natal bersama-sama.

"(Banjir) mengakibatkan ada delapan desa terdampak karena luapan sungai," kata Ambrosius, dalam siaran langsung YouTube BNPB, Rabu (28/12/2022).

"Jadi kita tanggal 25 (Desember 2022) itu merayakan Natal bersama-sama dengan warga terdampak di Kecamatan Takari dan Kecamatan Sulamu," sambungnya.

Ambrosius menjelaskan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Kupang, terdapat 515 kepala keluarga dengan 2264 jiwa terdampak banjir.

Baca juga: Sungai Meluap akibat Hujan Seharian, 3 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten Diterjang Banjir

"Lalu kemudian ada tiga jembatan yang rusak. Kemudian satu ruas jalan rusak. 506 rumah terendam," ungkapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas