Ratusan Rumah di Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berharap Dapat Bantuan Gorong-gorong
Banjir terjadi akibat hujan deras, air kiriman dari sawah dan posisi perkampungan yang berada di tengah cekungan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat ratusan rumah warga terendam banjir pada Jumat (30/12/2022).
Ratusan rumah tersebut tepatnya berada di dua titik Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Mengutip TribuJabar.com, petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman mengatakan, lokasi banjir berada di Kampung Kebon Kopi RT 02 RW 02, RT 03 dan di RW 6.
Satu titik lain yakni di Kampung Cinyocok, peristiwa terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
Baca juga: Banjir Memutus Jembatan di Kupang, BPBD NTT Koordinasi Agar Tak Mengganggu Arus Balik Natal
Menurutnya, banjir di Kampung Kebon Kopi saat ini terdata sekitar 25 rumah terendam. Sedangkan di Kampung Cinyocok mencapai sekitar 75 rumah gerendam. Jumlah itu menurutnya, baru yang terdata.
"Untuk saat ini sebetulnya Desa Cidadap itu terdampaknya 2 titik ya. Jadi ratusan rumah yang terdampak untuk Desa Cidadap," ujarnya di lokasi banjir Kampung Kebon Kopi, siang ini.
Menurutnya, banjir terjadi akibat hujan deras, air kiriman dari sawah dan posisi perkampungan yang berada di tengah cekungan. Ia menyebut, ketinggian banjir mencapai 1 meter.
"Jadi untuk kronologisnya ini itu air bah pesawahan, terus juga dari curah hujan yang intensitasnya cukup tinggi. Diperkirakan ini 1 meter lebih," jelasnya.
Saat ini, pihaknya mengupayakan menyedot air banjir dengan satu mesin sedot milik warga.
Hal itu pun masih menjadi kendala, karena kondisi banjir yang luas dan minimnya pembuangan air.
"Kita sekarang menggunakan mesin sedot dari warga," katanya.
Sementara itu, salah seorang warga terdampak di Kampung Cinyocok RT 03, Darmawan (54) mengatakan, saat ini warga mengungsi ke tempat lebih tinggi. Mereka berharap bantuan mesin pompa/sedot agar banjir cepat surut.
Warga juga berharap adanya gorong-gorong agar air dari tidak terbuang ke Kampung Kebon Kopi yang menyebabkan banjir.
"Jadi semua air masuk ke sini, ini cekungan, jadi air kiriman. Itu udah ada pompa air, kalau ada pembuangan lebih bagus, itu pompa air satu tidak kuat, kita mengungsi ke tempat lebih tinggi."
"Ada barang-barang terendam, tidak sempat terevakuasi. Harapannya bulan-bulan sekarang harus bikin tanggul, gorong-gorong kaya gitu," ucapnya. (M Rizal Jalaludin/TribunJabar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.