Dampak Cuaca Ekstrem, Penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang Delay karena Curah Hujan Tinggi
Cuaca ekstrem di akhir tahun membuat penerbangan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang sempat alami keterlambatan.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Cuaca ekstrem di akhir tahun membuat penerbangan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang sempat alami keterlambatan.
Keterlambatan tersebut akibat dari intensitas curah hujan yang tinggi.
Hardi Ariyanto, GM PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Ahmad Yani mengimbau pada calon penumpang untuk berhati-hati.
Mengutip Kompas.com, ada 13 penerbangan yang mengalami delay atau penundaan.
"Sampai dengan pukul 12.00 WIB terdapat 13 penerbangan yang terdampak. Baik kedatangan maupun keberangkatan dengan rute penerbangan dari dan ke Jakarta, Balikpapan, Ketapang, dan Banjarmasin," ujar Hardi.
Tak hanya itu, ada satu penerbangan yang dialihkan ke Surabaya.
Baca juga: Berita Foto Banjir Semarang: Stasiun Tawang Tergenang Air hingga Gubernur Ganjar Tinjau Titik Banjir
Penerbangan tersebut dari Banjarmasin.
"Manajemen PT Angkasa Pura I beserta seluruh stakeholders terkait melakukan koordinasi dan kolaborasi, sehingga operasional bandara tetap berjalan dengan baik, meskipun dengan kondisi cuaca ekstrem," pungkasnya.
Selain itu, Hardi juga menambahkan ada sedikit kendala di ruas jalan menuju bandara.
Cuaca ekstrem membuat adanya genangan air di jalan menuju bandara.
"Selain memberikan dampak operasional di bandara, cuaca ekstrem juga menyebabkan adanya genangan air di ruas jalan menuju bandara," paparnya
Namun, pihaknya telah menyediakan kendaraan untuk menjemput penumpang yang tertahan di luar bandara.
Hardi berharap cuaca segera membaik agar kegiatan operasional bandara kembali seperti semula.
"Kami berharap cuaca segera membaik sehingga kegiatan operasional bandara dapat berjalan lancar, aman, dan tentunya tetap nyaman," pungkasnya.
Baca juga: Berita Foto Banjir Semarang: Stasiun Tawang Tergenang Air hingga Gubernur Ganjar Tinjau Titik Banjir