Banjir di Semarang, BMKG Tabur Garam di Wilayah Jawa Tengah
BMKG pun memperluas kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC) ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejumlah wilayah di Semarang mengalami banjir akibat cuaca ektrem yang melanda Indonesia di awal tahun 2023 ini.
BMKG pun memperluas kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC) ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca juga: Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Terus Intensifkan Upaya Penanganan Banjir
Kepala Bidang (Kabid) Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menyatakan, pihaknya berkolaborasi BMKG bersama BRIN, BNPB, TNI Angkatan Udara, maupun Kemenhub telah menambah posko TMC di Lanud Abdulrachman Saleh sejak dua hari lalu.
"Jadi saat ini kita tidak hanya fokus untuk kelancaran transportasi tapi juga untuk mitigasi bencana hidrometerologi baik itu di Jawa tengah, Jawa barat, DKI Jakarta, Banten maupun Jawa timur dan itu masih berlangsung," kata Fachri saat berbicara di program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (2/1/2023).
Fachri menyebut, modifikasi cuaca ini akan masih berlangsung sampai tanggal 10 Januari.
"Ini seiring dengan status siaga darurat dari masing-masing provinsi. Di tahap pertama kemarin kita sampai 3 Januari kemudian kita perpanjang sampai 10 Januari untuk wilayah-wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa barat," terang dia.
Baca juga: Pekan Ini Curah Hujan Naik dan Turun di Indonesia, BMKG Ungkap Daerah yang Akan Alami Hujan Lebat
Sebelumnya operasi juga dilakukan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Sedikitnya 30 ton NaCl atau garam disemai menggunakan dua pesawat yaitu Pesawat Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Puluhan ton garam tersebut ditabur di langit wilayah Perairan Selat Sunda, berdekatan dengan Gunung Krakatau dengan ketinggian 10.000 kaki.