Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir di Semarang Lumpuhkan Perjalanan Kereta Api, 4 Dibatalkan, KAI Ganti Biaya Tiket 100 Persen

PT KAI mengalihkan perjalanan 10 kereta api (KA) dan membatalkan pemberangkatan 4 KA akibat dampak banjir yang belum surut di wilayah Semarang

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Banjir di Semarang Lumpuhkan Perjalanan Kereta Api, 4 Dibatalkan, KAI Ganti Biaya Tiket 100 Persen
TRIBUN JATENG / Iwan Arifianto
Banjir di Semarang juga merendam kawasan Stasiun Tawang Semarang, Sabtu (31/12/2022). Curah hujan yang sangat tinggi sejak Sabtu (31/12/2022) menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi beberapa titik jalur kereta api dan aktivitas di Stasiun Semarang, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Curah hujan yang sangat tinggi sejak Sabtu (31/12/2022) menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi beberapa titik jalur kereta api dan aktivitas di Stasiun Semarang, Jawa Tengah.

Akibatnya, sejumlah perjalanan kereta api pun terganggu.

PT KAI mengalihkan perjalanan 10 kereta api (KA) dan membatalkan pemberangkatan 4 KA akibat dampak banjir yang belum surut di wilayah Semarang dan sekitarnya.

Baca juga: Imbas Banjir di Semarang Waktu Tempuh Naik Kereta dari Surabaya ke Jakarta Tembus 22 Jam

Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Ixfan Hendri Wintoko menerangkan, petak jalan Semarang Tawang - Alastua pada pukul 10.00 masih tergenang air dengan ketinggian sekira 25 sentimeter di atas kop rel.

Hal ini berimbas jalur tersebut tidak bisa dilewati KA secara normal.

"Maka berdampak pada pola operasi beberapa perjalanan KA di lintas utara Jawa,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (1/1/2023).

Menurutnya, 10 perjalanan KA mengalami perubahan pola operasi.

Berita Rekomendasi

10 perjalanan KA diputar perjalanannya dimana semula melalui lintas utara, sementara ini melalui jalur lintas selatan Jawa.

Baca juga: Banjir di Stasiun Tawang Masih Ditangani, Sejumlah Perjalanan Kereta Dialihkan ke Jalur Selatan

Adapun daftar KA yang mengalami perubahan pola operasi adalah sebagai berikut.

1. KA 281 Matarmaja dengan relasi Malang - Semarang Tawang - Pasar Senen, diputar perjalanannya menjadi Malang - Solo Balapan - Cirebon - Pasar Senen.

2. KA 282 Matarmaja dengan relasi Pasar Senen - Semarang Tawang - Malang, diputar perjalanannya menjadi Pasar Senen - Cirebon - Solo Balapan - Malang.

3. KA 7033A Brantas Tambahan dengan relasi Blitar - Semarang Tawang - Pasar Senen, diputar perjalanannya menjadi Blitar - Brumbung - Solo Balapan - Cirebon - Pasar Senen.

4. KA 7034A Brantas Tambahan dengan relasi Pasar Senen - Semarang Tawang - Blitar, diputar perjalanannya menjadi Pasar Senen - Tegal - Solo Balapan - Blitar.

5. KA 109A Brantas dengan relasi Blitar - Semarang Tawang - Pasar Senen, diputar perjalanannya menjadi Blitar - Brumbung - Solo Balapan - Cirebon - Pasar Senen.

Baca juga: Awal 2023, Sejumlah Wilayah di Jakarta Utara Dilanda Banjir

6. KA 110A Brantas dengan relasi Pasar Senen - Semarang Tawang - Blitar, diputar perjalanannya menjadi Pasar Senen - Tegal - Solo Balapan - Blitar.

7. KA 251 Majapahit dengan relasi Malang - Semarang Tawang - Pasar Senen, diputar perjalanannya menjadi Malang - Solo Balapan - Cirebon - Pasar Senen.

8. KA 252A Majapahit dengan relasi Pasar Senen - Semarang Tawang - Malang, diputar perjalanannya menjadi Pasar Senen - Cirebon Prujakan - Solo Balapan - Malang.

9. KA 73A Brawijaya dengan relasi Malang - Semarang Tawang - Gambir, diputar perjalanannya menjadi Malang - Solo Balapan - Purwokerto - Cirebon - Gambir.

10. KA 74A Brawijaya dengan relasi Gambir - Semarang Tawang - Malang, diputar perjalanannya menjadi Gambir - Cirebon - Purwokerto - Solo Balapan - Malang.

Lanjutnya, KAI juga membatalkan 4 perjalanan KA pada Minggu (1/1/2023).

Baca juga: Banjir Melanda Semarang, Pertamina Salurkan Bantuan Bright Gas dan Sembako ke Posko Utama

1. KA 282F Blora Jaya relasi Semarang Poncol - Cepu.

2. KA 271F Blora Jaya relasi Cepu - Semarang Poncol.

3. KA 186 Kamandaka relasi Purwokerto - Semarang Poncol.

4. KA 191 Kamandaka relasi Semarang Poncol - Purwokerto.

“Dengan berubahnya pola operasi perjalanan kereta api serta pembatalan dan keterlambatan beberapa perjalanan KA lainnya, kami memohon maaf kepada seluruh pengguna jasa kereta api,” terangnya.

Ixfan menjelaskan, kondisi genangan air Stasiun Tawang saat ini menuju surut.

Para pelanggan bisa menunju stasiun dengan aman, tanpa khawatir banjir.

Baca juga: Stasiun Tawang Semarang Terendam Banjir, Penumpang di Pasar Senen Menumpuk Imbas Keterlambatan KA

Di sisi lain, KAI memberikan kompensasi bagi para pelanggan terimbas penundaan keberangkatan dan keterlambatan KA akibat banjir terjadi di wilayah Kota Semarang.

“Sebagai bentuk kompensasi kepada pelanggan, PT KAI akan memberikan pengembalian bea tiket hingga 100 persen, tidak termasuk biaya pesan, bagi pelanggan yang terdampak," terangnya.

Dia mengatakan, pembatalan dapat dilakukan hingga tujuh hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket.

Syarat dan detail ketentuan selengkapnya, masyarakat dapat menghubungi customer service di stasiun, Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp KAI121 di 08111- 2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121.

"Kami atas nama manajemen dan seluruh jajaran PT KAI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan."

"Kami sedang berupaya secara maksimal agar seluruh perjalanan KA dapat kembali normal,” tandasnya.

Baca juga: BPBD Laporkan Wilayah di Jateng yang Tergenang Banjir: Tegal, Pekalongan, Kendal hingga Grobogan

Biaya Tiket Dikembalikan 100 Persen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta menyatakan, saat ini KAI terus melakukan upaya untuk perbaikan jalur akibat genangan air di Stasiun Tawang, Semarang.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, KAI terus berupaya mengalihkan aliran air agar tidak menggenangi jalur kerera api (KA), agar jalur yang terdampak banjir kembali normal dan perjalanan KA dapat beroperasi lancar.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, penumpang yang tidak berkenan menunggu keterlambatan pemberangkatan KA dari Jakarta bisa mendapatkan kembali biaya tiket 100 persen.

"Pengguna jasa yang tidak dapat menunggu dan memutuskan untuk membatalkan perjalanan atau berganti moda transportasi, maka biaya tiket akan dikembalikan 100 persen di loket stasiun," ujarnya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (1/1/2023).

Sementara, bagi pengguna yang masih tetap menunggu untuk keterlambatan pemberangkatan KA dari Stasiun Gambir maupun Pasar Senen, dapat kompensasi makanan dan minuman.

Baca juga: KAI Berikan Pengembalian Tiket hingga 100 Persen Bagi Penumpang Terdampak Banjir Stasiun Tawang

"Diberikan service recovery berupa minuman dan makanan sesuai ketentuan," pungkas Eva.

Adapun untuk mengantisipasi keterlambatan yang lebih tinggi, sejumlah perubahan pola operasi juga dilakukan untuk beberapa KA.

Di antaranya KA Matarmaja, KA Brantas tambahan, KA Brantas, KA Majapahit dan KA Brawijaya dengan berjalan memutar melalui Cirebon, Purwokerto, Kroya, Yogyakarta, Solo, Madiun, Mojokerto, Surabaya Gubeng karena Stasiun Semarang belum dapat dilalui.

Ganjar Minta BMKG Rekayasa Cuaca

Wilayah pantura dilanda cuaca ekstrem sejak Jumat (30/12/2022) malam hingga Sabtu (31/12/2022) siang.

Akibatnya sejumlah wilayah di Jawa Tengah terkena banjir, antara lain Kota Semarang, Jepara, Pati, Kudus, Pekalongan, Batang hingga Pemalang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sejak pagi meninjau titik banjir, telah berkomunikasi dengan Badan Meteorologi, Klimatolog dan Geofisika untuk membantu rekayasa cuaca.

“Kita coba minta agar dilakukan rekayasa cuaca, diintervensi, kemarin kita sudah sampaikan kondisi kedaruratan ini,” ujar Ganjar seusai meninjau Stasiun Tawang.

Dari komunikasinya dengan BMKG itu, Ganjar mendapat informasi tambahan bahwa cuaca seperti ini akan berlangsung hingga Selasa (3/1/2023) mendatang.

Baca juga: Wisatawan Jelajahi Kota Lama meski Semarang sedang Banjir, Anggap Suasana Berbeda dari Biasanya

“Maka untuk masyarakat berhati-hati, nanti malam tahun baru melihat cuacanya, tidak bagus, hujan deras tidak usah keluar,” tegasnya.

Sementara dari pantauannya di Kota Semarang pada sore hari, banjir berangsur surut. Seperti di Simpang Lima dan sejumlah jalan protokol Semarang. “Tadi sampai sore lewat lumayan banyak yang kering,” katanya.

Selain memantau banjir di Kota Semarang, Ganjar juga terus mengimbau seluruh kepala daerah di wilayah lainnya untuk siaga.

Banjir Paling Parah

Sejumlah warga mengeluhkan banjir yang merendam kawasan vital di Kota Semarang.

Terutama mereka para pekerja yang harus terhambat akses jalannya untuk beraktivitas.

"Banjir kali ini paling parah, dulu tahun 2021 tidak separah ini," ujar pekerja kebersihan di Stasiun Tawang, Prasongko kepada TribunJateng.com, Sabtu (31/12/2022).

Pekerja asal Kota Surabaya tersebut sudah bekerja bertahun-tahun di kota lunpia.

Ia mengaku, terpaksa harus menerabas banjir dengan menuntun sepeda motornya.

"Seharusnya berangkat tadi pagi tapi izin terlambat akibat banjir," paparnya.

Selama perjalanan dari Kos di belakang Paragon Semarang, paling parah banjir terjadi di depan kantor Pos Johar.

Baca juga: Dampak Banjir di Semarang: Warga Kesulitan Cari Makan hingga Penumpang KA Menunggu 2 Jam

"Ketinggian sampai pinggang, knalpot motor saya sumpal biar tidak kemasukan air," jelasnya.

Pekerja asal Tegal , Fahmi (27) mengatakan, setiap hari harus datang ke Kota Semarang untuk laporan.

Ia berangkat dari Kota Tegal menggunakan kereta api turun di Poncol.

"Tadi turun ke Poncol ke sini naik motor mau ke kantor Kaligawe ternyata banjir," ujarnya.

Ia menyebut, ketinggian air bervariasi tapi paling tinggi sepinggang.

"Motor ini saya tuntun. Dulu kan pernah banjir besar tapi tidak separah ini," tandasnya.

Pantauan Tribun di lapangan, kota lama Semarang terendam banjir ketinggian hingga sepaha orang dewasa.

Akses perkantoran dan kafe tutup. Layanan yang buka hanya minimarket.

Kantor Polsek Semarang Utara yang berada di kawasan kota Lama tetap melayani aduan masyarakat kendati kantor direndam banjir. (Tribunnews.com/TribunJateng.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas