Dua Pekerja Meninggal Akibat Longsor Galian Proyek Talud di Sleman, Evakuasi Dilakukan Dua Hari
Kecelakaan kerja terjadi di Sleman dan mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia. Korban meninggal karena tertimbun longsor tanah proyek galian talud.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Satu pekerja yang hilang tertimbun tanah longsor proyek galian talud perumahan ditemukan meninggal pada Selasa (3/1/2023) pagi.
Korban tersebut bernama Surya (32), seorang mandor proyek perumahan.
Dengan penemuan ini, operasi SAR gabungan ditutup dan total korban kecelakaan kerja ini berjumlah empat orang dengan rincian dua korban meninggal dan dua korban luka-luka.
Kecelakaan kerja ini terjadi pada Senin (2/1/2023) ketika jam istirahat makan siang.
Para pekerja yang berada di bawah tebing terkena longsor galian talud setinggi 5 sampai 7 meter dan mengakibatkan empat pekerja tertimbun material tanah.
Baca juga: Proyek KCJB Alami Kecelakaan Kerja, Ridwan Kamil Minta Proyek Selesai Juni 2023 Sesuai Kesepakatan
Dari empat pekerja yang tertimbun, tiga pekerja sudah berhasil dievakuasi, namun satu diantaranya telah meninggal dunia.
Korban meninggal dunia yakni Tukiyo (53), sedangkan dua korban selamat yakni Karsono (50) dan Karju (40).
Proses evakuasi dilanjutkan esok harinya untuk mencari satu korban bernama Surya (32).
Kasi Operasi Basarnas Yogyakarta, Asnawi Suroso menjelaskan pada operasi hari kedua tim SAR gabungan menggunakan ekskavator untuk mengurangi volume tanah yang longsor.
"Kita bagi tim untuk melakukan pemantuan, termasuk juga dengan menggunakan K9," jelasnya pada Selasa (3/01/2023) dikutip dari Kompas.com.
Tim SAR gabungan menemukan Surya pada pukul 13.39 WIB dalam keadaan sudah meninggal.
Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan tiga korban sebelumnya.
Baca juga: Alami Kecelakaan Kerja, WNI yang Jadi ABK Kapal di Korea Selatan Meninggal Dunia
Asnawi Suroso menduga korban meninggal karena nafasnya terhenti saat tertimbun tanah dengan kedalaman 2 meter.
"Kondisi dimungkinkan meninggal dunia atau henti nafas, henti jantung, karena kita tidak bisa menyatakan meninggal dunia. Tetapi kondisi yang kami temukan adalah henti nafas, henti jantung," terangnya.
Jasad korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Sleman dan diserahkan ke keluarga.
Kronologi kejadian
Pengawas proyek, Gunardi, menjelaskan kronologi kejadian yang membuat empat pekerja sempat tertimbun selama 20 menit.
"Jam 3 para pekerja saya lihat di tebing galian, saya di atas," ujarnya pada Senin (2/01/2023), dikutip dari Kompas.com.
Ia sempat memperingatkan para pekerja untuk tidak beristirahat di bawah dinding galian dan naik ke atas jika ingin beristirahat.
"Tapi, ada seorang yang sembrono (ceroboh) itu diketuk-ketuk tanahnya itu, setelah itu langsung tanah turun, longsor," terangnya.
Baca juga: Pasca Insiden Kecelakaan Kerja, PGN Menjamin Layanan Gas Bumi Medan Terjaga
Ketika melihat tanah galian mulai longsor, Gunardi langsung berteriak dan meminta para pekerja yang istirahat di bawah untuk segera menyelamatkan diri.
Beberapa pekerja berhasil selamat, namun ada empat pekerja yang tertimbun longsor.
"Saya sudah teriak sekuat tenaga, sempat lari semua, tapi ada empat yang enggak sampai (tidak sempat lari) sudah tertimbun tanah," pungkasnya.
Gunardi menerangkan galian talud yang memakan korban jiwa ini tingginya sekitar enam meter.
Proyek ini sudah dimulai sejak satu minggu lalu.
"(Galian talud) Sudah selesai. Terus ditata, baru mulai dua hari, kemarin dan hari ini," imbuhnya, dikutip dari TribunJogja.com.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Wijaya Kusuma) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.