Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita yang Lapor Suami Hilang tapi Ditertawakan Polisi di Makassar Ternyata Buat Laporan Palsu

Wanita bernama Datu yang melaporkan suaminya, Hagai ke Polsek Biringkanaya, Makassar ternyata membuat laporan palsu. Ia pun meminta maaf.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Wanita yang Lapor Suami Hilang tapi Ditertawakan Polisi di Makassar Ternyata Buat Laporan Palsu
Twitter
Datu (30) saat meminta maaf ke Polsek Biringkanaya lantaran melakukan laporan palsu terkait suaminya, Hagai yang hilang. Nyatanya Hagai merupakan pacarnya dan tidak hilang. Pacarnya itu pergi dari Datu lantaran tidak kuat memperoleh perilaku kasar. 

TRIBUNNEWS.COM - Wanita bernama Datu yang melaporkan suaminya hilang tetapi justru ditertawakan oleh polisi dari Polsek Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan ternyata membuat laporan palsu.

Nyatanya, suaminya yang bernama Hagai adalah pacarnya.

Bahkan dokumen dari KTP hingga Kartu Keluarga (KK) untuk membuktikan status pernikahannya dengan Hagai adalah palsu.

Akibat perbuatannya itu, Datu pun meminta maaf.

Hal tersebut terlihat melalui unggahan sebuah video berdurasi 1 menit 30 detik yang diunggah di akun Instagram Polrestabes Makassar pada Rabu (4/1/2023).

"Dengan ini saya menyatakan laporan yang saya buat di Polsek Biringkanaya tidaklah benar. Saya dan Hagai bukan merupakan suami istri dan hanya pacaran dan membuat berita bohong dan dokumen palsu berupa surat pernikahan dan kartu keluarga beserta KTP palsu yang berstatus kawin," kata Datu dalam video tersebut.

Baca juga: Anggota Polisi di Makassar Candai Wanita yang Lapor Suaminya Hilang, Begini Klarifikasi Kapolsek

Datu menyebut dokumen palsu yang dimilikinya itu didapatkan dari rekannya, Eko yang berdomisili di Semarang.

Berita Rekomendasi

Dokumen tersebut, katanya, dipesan oleh Datu melalui aplikasi jual-beli online.

Kemudian, Datu merasa menyesal atas apa yang diperbuatnya dan meminta maaf karena telah mencoreng nama baik Polsek Biringkanaya.

"Dengan ini saya benar-benar minta maaf atas perbuatan saya yang tidak terpuji dan merusak nama baik citra Kepolisian Republik Indonesia khususnya Polsek Biringkanaya dan saya berjanji saya tidak akan mengulanginya lagi," ujarnya sambil menangis.

Fakta Bukan Suami-Istri Diketahui saat Proses Penyelidikan

Sebelumnya, Datu mengaku ditertawakan oleh anggota Polsek Biringkanaya saat membuat laporan terkait hilangnya suaminya bernama Hagai.

Bahkan, ia menyebut ada anggota polisi tesebut yang menyuruhnya agar ganti suami.

Setelah itu, pihak Polsek Biringkanaya dengan Ditreskrimum Polrestabes Makassar melakukan pencarian terhadap suaminya itu pada Selasa (3/1/2023).

Tim gabungan itu pun langsung mendatangi rumah Hagai yang berada di Jalan Sermani tetapi tidak ditemukan.

Alhasil polisi pun tetap melakukan pencarian dan menemukan Hagai di rumah keluarganya di Perumnas Antang Blok 10 dikutip dari Serambinews.com.

Setelah ditemukan, Hagai dan Datu pun dibawa ke Resmob Polda Sulsel untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Polisi Temukan Foto Wanita Paruh Baya Berwajah Oriental, Benarkah Sosok Korban Mutilasi di Bekasi?

Fakta baru pun terungkap ketika polisi melakukan interogasi terhadap keduanya.

Mereka mengaku hanya pasangan kekasih atau pacaran dan telah tinggal satu atap di sebuah indekos selama satu tahun.

Tak hanya itu, Datu juga mengaku dokumen terkait status pernikahannya seperti buku nikah, Kartu Keluarga, hingga KTP adalah palsu.

"Keduanya tidak pernah melakukan pernikahan resmi seperti pengakuan Datu. Hagai mengaku juga tidak memiliki anak dari Datu dan membantah pacarnya hamil. Buku nikah, Kartu Keluarga dan KTP semua telah dipalsukan Datu atas sepengetahuan Hagai sebagai bukti identitas suami istri," jelas Kasat Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara.

Selain itu, Dharma melanjutkan keterangan Datu juga palsu soal Hagai yang hilang ingatan.

Faktanya, Hagai mengidap penyakit Amandel dan Datu merawatnya dengan memberikan vitamin C.

Di sisi lain, Hagai mengaku tidak betah hidup satu kos dengan Datu karena kerap memperoleh perlakuan kasar.

"Datu suka marah dan suka memukul. Saya tidak pernah melawan, jadi saya pergi saja. Datu cuma pacar dan juga tidak hamil," ungkap Hagai.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Serambinews.com/Faisal Zamzami)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas