Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Total 20 dari 47 Pendaki Sudah Turun, Sisanya Masih dalam Perjalanan
Total sebanyak 20 dari 47 pendaki dilaporkan sudah turun dari Gunung Marapi, Padang, Sumbar pasca erupsi yang terjadi pada Sabtu (7/1/2023) kemarin.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Total sebanyak 20 dari 47 pendaki dilaporkan sudah turun dari Gunung Marapi, Padang, Sumbar pasca erupsi yang terjadi pada Sabtu (7/1/2023) kemarin.
Sementara sisanya sedang dalam perjalanan turun.
Sebelumnya jumlah resmi pendaki Gunung Marapi yang tercatat oleh BKSDA Sumbar, semula disebut 40 orang.
Namun saat TribunPadang.com ke lokasi, diketahui bahwa jumlah sebenarnya 47 orang.
Baca juga: Puluhan Pendaki Masih Berada di Gunung saat Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Sabtu Pagi
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumbar, Eka Damayanti mengatakan bahwa 47 pendaki itu adalah dihitung dari pendaki yang naik di hari Kamis dan Jumat lalu.
"Yang naik resmi itu, dan tercatat datanya sama kami, berjumlah 47 orang, naiknya dari Kamis dan Jumat," ungkap Eka, saat ditemui di TWA Marapi, Sumbar.
Eka mengatakan, dari 47 pendaki itu, 15 di antaranya telah terkonfirmasi turun, dan saat ini sudah tidak berada di Gunung Marapi lagi.
Selebihnya, kata Eka, diperkirakan sedang melakukan perjalanan turun dan kini berada di cadas.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, kondisi dari para pendaki yang berada di Gunung Marapi saat erupsi itu dalam kondisi aman.
Ardi juga menyampaikan, sudah ada penambahan total pendaki yang turun. Kini, berjumlah 20 orang.
"Kondisinya aman, tidak ada luka lecet dan sebagainya," terang Ardi.
Erupsi Gunung Marapi Belum Berdampak ke Permukiman
Ketua Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo mengatakan erupsi di Gunung Marapi yang terjadi sejak Sabtu pagi dinilai masih aman dan tak berbahaya untuk situasi di pemukiman warga sekitar.
Baca juga: Pendaki 14 Tahun Jatuh ke Kawah Gunung Marapi, Masih Selamat, Hanya Alami Memar dan Luka Robek
Teguh menyebut, erupsi yang terjadi di Gunung Marapi saat ini, hanya berdampak untuk lokasi sekitar puncak Marapi saja.