Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi 2 Remaja Culik dan Bunuh Bocah SD di Makassar karena akan Jual Organnya, Ingin Cepat Kaya

Dua remaja di Makassar nekat menculik dan membunuh bocah SD karena ingin menjual organnya. Simak kronologinya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in Kronologi 2 Remaja Culik dan Bunuh Bocah SD di Makassar karena akan Jual Organnya, Ingin Cepat Kaya
Kolase Tribunnews.com via TribunTimur.com
Bocah SD di Makassar, Sulawesi Selatan, MFS (11), menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Pelaku (kiri) nekat menculik dan membunuh MFS karena ingin menjual organ korban. Jasad MFS ditemukan di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa, Kabupaten Maros, pada Selasa (10/1/2023) dini hari, dalam kondisi terbungkus plastik dan kaki terikat. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah SD di Makassar, Sulawesi Selatan berinisial MFS (11), menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh dua remaja, AD (17) dan MF (14).

Jasad MFS ditemukan di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros pada Selasa (10/1/2023) dini hari, dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan kaki terikat.

Pembunuhan MFS ini bermula saat korban dilaporkan hilang oleh kedua orang tuanya, Minggu (8/1/2023).

Dikutip dari TribunTimur.com, MFS hilang saat ia bekerja menjadi juru parkir di sebuah minimarket di Jl Batua Raya, Kecamatan Panakukkang, Makassar.

Saat asyik bermain bersama sepupunya, sambil menyambi menjadi juru parkir, korban dihampiri oleh dua laki-laki yang mengendarai motor.

Menurut keterangan sepupu MFS, korban bersedia ikut bersama pelaku karena diminta membersihkan rumah dengan iming-iming upah Rp50 ribu.

Baca juga: Kasus 2 Remaja Bunuh Bocah di Makassar: Rumah Pelaku Dirusak Massa hingga Ancaman Hukuman

"Korban diajak oleh pelaku pergi membantu membersihkan rumah dengan iming-imingan uang Rp50 ribu."

BERITA TERKAIT

"Namun setelah ikut pelaku yang mengendarai motor, korban tak kunjung pulang ke rumahnya hingga ditemukan tewas," ungkap Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS, saat konferensi pers gelaran kasus, Selasa, dilansir Kompas.com.

Hal ini juga dibenarkan oleh tante korban.

"Sepupu yang dia temani datang ke sini, dia bilang sama neneknya kalau MFS hilang, ada yang panggil membersihkan rumah dan dijanji uang Rp50 Ribu," ujar tante korban, Erni (31).

Karena MFS tak kunjung pulang, sang ayah, Karmin (38), melapor ke Polsek Panakukkang.

Pelaku pembunuhan MFS (11), AD dan MF, saat dihadirkan dalam konferensi pers pengungkapan kasus di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Selasa (10/1/2023) sore.
Pelaku pembunuhan MFS (11), AD dan MF, saat dihadirkan dalam konferensi pers pengungkapan kasus di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Selasa (10/1/2023) sore. (ISTIMEWA)

Pihak kepolisian kemudian mendatangi minimarket tempat MFS terakhir terlihat dan meminta rekaman CCTV.

Rekaman CCTV tersebut menangkap momen ketika MFS dibawa kedua pelaku, AD dan MF.

Berbekal bukti tersebut, Tim Resmob Polsek Panakukkang mendatangi kediaman AD.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas