Pelaku Pembunuhan di Makassar Tergiur Harga Organ Manusia di Situs Rusia, Dapat Dijual Rp1,2 Milliar
Teungkap motif pembunuhan yang dilakukan dua remaja di Makassar. Mereka ingin menjual organ korban ke sebuah situs pencarian Rusia bernama Yandex.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi menangkap dua pelaku penculikan dan pembunuhan seorang bocah 11 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial MFD (11).
Diketahui, MFD sempat dikabarkan hilang dan menjadi korban penculikan.
MFD ditemukan dalam keadaan tewas di kawasan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (9/1/2023).
Kedua pelaku pembunuhan berinisial AD (17) yang masih SMA dan AMF (14) yang masih SMP.
Kasih Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando, mengatakan kedua pelaku sudah diamankan di Mapolrestabes Makassar sejak Selasa (10/1/2022).
"Kedua pelaku sudah kita amankan, dan saat ini masih dalam pemeriksaan," ujarnya, Selasa, dikutip dari TribunMakassar.com.
Baca juga: Kasus 2 Remaja Bunuh Bocah di Makassar: Rumah Pelaku Dirusak Massa hingga Ancaman Hukuman
Setelah polisi menangkap kedua pelaku, polisi melakukan konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Selasa sore.
Dalam konferensi pers ini, AD dan AMF dihadirkan untuk menjelaskan pembunuhan yang mereka lakukan.
AD mengaku melakukan pembunuhan karena ingin menjual organ korban ke situs jual beli organ.
Ia tergiur dengan harga penjualan organ manusia yang ada di situs tersebut.
Awalnya, AD masuk ke sebuah situs pencarian asal Rusia bernama Yandex dan mengetikkan harga organ manusia.
Baca juga: Polri Dalami Motif 2 Remaja Pembunuh Bocah di Makassar Terkait Penjualan Organ Tubuh Manusia
Dalam situs itu, AD melihat harga organ manusia dihargai sebesar 80 ribu dollar atau setara Rp 1,2 milliar.
"Ada ginjal, paru-paru juga," ungkap AD yang sudah memakai baju tahanan.
Rencana keduanya pun berujung pada pembunuhan MFD.