Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dapat Bagian Rp140 Juta, Pelaku Lain Rp100 Juta Lebih

Berikut ini pembagian hasil perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Otak aksi dapat Rp140 juta dan jam tangan.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dapat Bagian Rp140 Juta, Pelaku Lain Rp100 Juta Lebih
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Tiga dari lima orang pelaku perampokan perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar - Berikut ini pembagian hasil perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Otak aksi dapat Rp140 juta dan jam tangan 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus pencurian di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Jawa Timur.

Polda Jawa Timur berhasil menangkap tiga dari lima pelaku pencurian di rumah Wali Kota Blitar, Santoso, Kamis (12/1/2023).

Tiga pelaku perampokan tersebut ternyata bukan amatir.

Ketiganya adalah residivis yang kerap masuk penjara.

Satu dari tiga pelaku yang ditangkap merupakan otak dari perampokan tersebut.

Ia bernama Mujiadi (54) kelahiran Lumajang yang menetap di Bekasi.

Baca juga: Populer Regional: Viral Anak 12 Tahun Hamil - Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar Ditangkap

Tak hanya otak perampokan, ia juga menjadi koordinator saat melakukan aksinya.

BERITA REKOMENDASI

"Ini sudah lima kali menjalani hukuman sejak 2008,2012, 2017, 2019, terakhir 2020 di Madiun. Rencana kita akan telusuri pendalaman terhadap proses ini seluruhnya," ujar Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto, di Mapolda Jatim, Kamis (12/1/2023).

Mujiadi menjadi orang yang dapat pembagian uang hasil rampokan paling banyak, yakni Rp140 juta serta tiga jam tangan korban.

Sedangkan lainnya, ada yang mendapat Rp100-125 juta.

"Yang paling besar adalah MT, karena sebagian otak untuk melakukan aksi Pasal 365, termasuk merancang, termasuk yang menyiapkan pakaian termasuk yang beli Innova. Sisanya Rp100 juta, Rp115, dan Rp125 juta," lanjut Totok seperti yang diwartakan TribunJatim.com.

Baca juga: Modifikasi Cuaca Diperpanjang hingga 16 Januari 2023 di Wilayah Jateng dan Jatim

Pelaku kedua bernama Asmuri (54) warga Bandar Lampung yang saat kejadian bertugas mengikat tangan dan kaki salah satu petugas Satpol PP yang berjaga di rumah dinas wali kota.

Totok menambahkan, Asmuri juga merupakan spesialis bongkar brankas.

"Tersangka ASM ini pernah menjalani hukuman 3 kali, yang pertama 2017 di Lapas Jayapura, 2019 di Lapas Sragen, 2020 di Madiun," ungkapnya.

Tersangka ketiga, Ali (57) warga Jombang, Jawa Timur yang tugasnya sama seperti Asmuri, mengikat petugas yang berjaga.

Ali merupakan spesialis bajing loncat muatan.

3 dari 5 pelaku perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar yang Sudah Diamankan
Tiga dari lima orang pelaku perampokan perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar.

Baca juga: Tiga dari Lima Pelaku Perampokan Rumah Dinas Ditangkap, Wali Kota Blitar Mengaku Tidak Kenal Pelaku

"AJ ini juga pernah melakukan proses hukum 3 kali. 2004 di Lapas Sidoarjo, 2016 di Lapas Gresik, dan 2019 di Lapas Demak," pungkasnya.

Pelaku berani mengeksekusi perampokan di rumah orang nomor satu di Blitar karena pengalaman mereka sebagai residivis.

"Iya karena mereka kerap keluar masuk penjara. Kecenderungannya memiliki keberanian untuk melakukan perampokan. Mereka residivis berbagai wilayah di Papua. Iya berani berdasarkan pengalaman," ujar Kanit III Subdit III Jatanras Dirreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro.

Baca juga: Kemenkes Investigasi Satu Kasus Baru di Jawa Timur Terkait Ciki Ngebul

Diketahui, Rumah Dinas Wali Kota Blitar telah dirampok, Senin (12/12/2022) dini hari.

Perampok membawa uang Rp400 juta dan perhiasan istri Santoso serta jam tangannya.

Dari kasus ini, pihak kepolisian telah memeriksa total 40 saksi hingga Jumat (16/12/2022).

Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono menjelaskan para saksi yang diperiksa merupakan orang terdekat di lingkungan Rumah Dinas Wali Kota Blitar mulai dari asisten rumah tangga (ART), ajudan hingga anak Wali Kota Blitar.

"Cukup banyak saksi yang kami periksa, apabila ada keterkaitan langsung kami lakukan pemeriksaan. Termasuk putra putri korban (Wali Kota Blitar Santoso)," jelasnya dikutip dari TribunJatim.com.

Ia mengatakan hasil dari pemeriksaan para saksi akan menjadi bahan keterangan penyidik yang dapat mengungkap kasus perampokan ini.

Wali Kota Blitar Santoso memberi keterangan setelah rumahnya disatroni perampok. (Tangkap Layar/Surya)
Wali Kota Blitar Santoso memberi keterangan setelah rumahnya disatroni perampok. (Tangkap Layar/Surya) (tangkap layar)

Baca juga: Daftar 21 Nama Bakal Calon DPD RI Dapil Jatim: Emilia Contessa hingga Keponakan Khofifah Lolos

Tanggapan Wali Kota Blitar

Wali Kota Blitar, Santoso, mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah menangani kasus perampokan yang dialaminya.

Ia juga berterima kasih kepada para ASN kota Blitar yang ikut mendoakan kasus ini terungkap dan para pelaku dapat ditangkap.

"Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Jatim beserta jajarannya, yang telah bekerja keras, yang telah menunjukkan pelaku, ada tiga orang yang sudah tertangkap."

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Blitar Kota beserta jajarannya yang ikut membantu mengungkap kasus itu," ucapnya, Kamis (12/1/2023), dikutip dari Surya.co.id.

Meskipuan belum semua pelaku ditangkap, Santoso mengapresiasi adanya progres dalam kasus perampokan yang sempat membuat sang istri trauma.

"Dalam waktu satu bulan, pelakunya sudah tertangkap meskipun belum semuanya. Ini menjadi pelajaran berarti bagi kita semua," ujarnya.

Santoso juga mengaku tak mengenali para pelaku.

(Tribunnews.com, Renald/Mohay)(TribunJatim.com, Luhur Pambudi/Samsul Hadi)(Surya.co.id/Samsul Hadi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas