Rentetan Peristiwa di PT GNI, Seleb TikTok Tewas Hingga Bentrokan Pekerja, Jokowi Ikut Turun Tangan
Bentrokan dipicu provokasi yang muncul karena adanya ajakan mogok kerja dan ada beberapa peristiwa terkait masalah industrial.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Kapolri mengatakan pada awalnya ada ajakan mogok dari beberapa pekerja kepada pekerja lainnya.
Ajakan mogok tersebut menuai pro-kontra sehingga kemudian ada upaya pemaksaan untuk mengikuti mogok. Upaya pemaksaan tersebut kemudian diviralkan seolah olah ada pemukulan oleh TKA kepada TKI.
“Kemudian di situ ditolak dan diviralkan diprovokasi ada pemukulan dari TKA ke TKI,” katanya.
Kapolri menyebut, saat ini kepolisian telah mengamankan 71 orang usai peristiwa bentrokan. Dari jumlah tersebut 17 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Beberapa pelaku pengrusakan saat ini sudah diamankan kurang lebih ada 71 yang telah diamankan dan 17 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Listyo.
Baca juga: Respons Insiden Bentrokan Maut PT GNI, MPR Minta Aparat Keamanan Usut Tuntas Pelaku
Ia pun menyebut, Kepolisian dibantu TNI saat ini telah melakukan pengamanan di lokasi bentrokan, sebanyak 548 diterjunkan ditambah dua SSK Brimob dari pusat.
Kapolri meminta para pekerja atau karyawan tidak mudah terprovokasi oleh isu isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya imbau kepada seluruh masyarakat dan karyawan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas dan terkait masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan aturan undang-undang tahapan itu silakan dijalankan,” katanya.
Timbulkan Kerugian
Menyikapi peristiwa bentrokan, Direksi PT GNI menyebut aksi demonstrasi yang berakhir ricuh berdampak bagi perusahaan dan masyarakat sekitar lokasi proyek GNI.
"Di mana timbul kerugian materiel, imateriel, hingga jatuhnya 2 korban jiwa dan sejumlah orang yang luka-luka," tulis Direksi PT GNI dalam website perusahaan.
Perusahaan juga menyatakan pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh TKA asal Tiongkok terhadap TKI, termasuk isu terkait adanya kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, merupakan hal yang tidak benar.
"Perusahaan meminta agar publik atau masyarakat berhati-hati dalam mengolah informasi atau berita yang beredar, yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru," tuturnya.
"Perusahaan berharap agar kegiatan usaha GNI serta ketenteraman wilayah usaha GNI di Kabupaten Morowali Utara dapat segera pulih 100 persen," tulis Direksi PT GNI.